<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11776877\x26blogName\x3dYoung+Muslims+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://youngmuslimsindo.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://youngmuslimsindo.blogspot.com/\x26vt\x3d-4458987010061084945', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Young Muslims Indonesia

Barangsiapa yang menempuh jalan yang menuju ke pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,
dan para malaikat mengembangkan sayapnya karena senang pada orang yang mengincar ilmu,
serta seluruh penghuni surga dan bumi bahkan ikan di kedalaman lautan, memohon ampunan untuknya

[HR. Ibnu Hanbal 196]

Pemusnah Agama


Assalamu'alaikum wr wb


Rasulullah SAW bersabda, ''Pemusnah agama itu ada tiga. Rasa bangga terhadap diri sendiri (ujub), sifat bakhil (kikir) yang dituruti, dan hawa nafsu yang diikuti.'' (HR Al-Askari dari Ibu Abbas secara marfu'). Ketiga hal yang disinggung Rasulullah SAW dalam hadis ini, bisa jadi sudah bersemayam dalam diri kita, dan kita kemudian termasuk sebagai golongan pemusnah agama.

Sifat ujub yang menjadi unsur pertama pemusnah agama timbul karena seseorang merasa segala nikmat yang diberikan Allah SWT itu hadir atas usaha sendiri. Orang yang sudah memiliki sifat seperti ini akan merasa bangga dengan dirinya, melebihi rasa bangganya terhadap kebesaran Allah.

Pada tahap selanjutnya, sifat ujub ini bisa berkembang menjadi riya. Orang yang memiliki sifat riya selalu ingin agar kebaikan-kebaikannya itu dilihat orang lain. Rasulullah SAW menggolongkan sifat riya ini sebagai bentuk perbuatan syirik kecil. Yang namanya dosa syirik itu tidaklah bisa diampuni Allah SWT, biarpun itu kecil. Dari sifat riya akan muncul pula sikap takabur. Jika sifat ini sudah ada pada diri seseorang maka musnahlah kehidupan beragamanya.

Allah SWT juga berfirman, ''Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dan karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu kelak akan dikalungkan pada lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS Ali Imran [3]:180). Bakhil ini adalah unsur kedua yang memusnahkan agama.

Sedangkan unsur yang ketiga adalah hawa nafsu yang diikuti. Secara alamiah, nafsu senantiasa menyuruh manusia untuk melakukan perbuatan keji dan jahat. Firman-Nya, ''Sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan.'' (QS Yusuf [12]: 53). Hawa nafsu merupakan musuh kita, dan yang namanya musuh pasti akan terus-menerus berusaha menghancurkan lawannya.

Ibnu 'Athaullah berkata dalam Kitab Alhikam, ''Di antara tanda-tanda menuruti hawa nafsu adalah sikap terburu-buru mengejar harta dan bermalas-malasan mendirikan perintah Allah yang wajib. Hendaklah manusia melazimkan dirinya dengan sifat tawadhu, rendah hati, ikhlas, dan sabar dalam setiap musibah serta bala yang menimpa.''

Untuk menghindari ketiga hal tersebut, setiap Muslim wajib meneliti kesalahan sendiri melalui proses introspeksi. Penelitian ini diperlukan untuk membersihkan diri. Selain itu, setiap Muslim juga sangat perlu mencermati kembali perbuatan anggota badannya setiap saat, baik itu lidahnya, telinganya, matanya, tangannya, kakinya, perutnya, juga kemaluannya. Dengan demikian, kita telah menjaga agama kita agar tidak musnah. Perbuatan tersebut juga bisa menjaga diri kita dari siksa akhirat, dan mengeluarkan kita dari golongan orang-orang yang ikut memusnahkan agama Allah SWT. Wallahu a'lam.

(Suprianto )

Wassalamu'alaikum wr wb
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment