Fun Without Drugs ?
Assalamu'alaikum wr wb
Stigma itu dirasakan sangat merugikan citra klub malam secara keseluruhan. Tak heran kalau kini beberapa klub malam ibukota bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Dinas Pariwisata dan Badan Nasional Provinsi, menggelar kampanye antinarkoba.
Bertajuk Fun Without Drugs, kampanye ini digelar di klub-klub malam dan juga lokasi kongkow anak-anak muda kelas menengah ke atas. Selain tempat elit, juga dilakukan di kafe atau klub dangdut bagi kelas menengah ke bawah denga tajuk Asyik tanpa Narkoba.
Teges Prita Soraya, aktivis kampanye anti narkoba, kegiatan teersebut akan digelar tiap minggu kafe-kafe seluruh ibukota. Selain menghadirkan artis, juga melibatkan aparat pemerintahan, kepolisian, BNP dan juga Puteri Indonesia. Untuk para pengunjung, akan mendapatkan pin bertuliskan Fun Without Drugs dari kalngan artis. Mereka sekaligus memberikan penyuluhan tentang bahayanya memakai narkoba.
Sementara bagi pemilik klub atau kafe, pemerintah bersama kepolisian mewajibkan mereka teken kontrak. Isinya berjanji membantu upaya pencegahan peredaran narkoba. Selain itu di beberapa kafe, kata Teges yang pemilik Pisa Cafe, sudah ada pembentukan tim kecil dari manajemen untuk mencegah peredaran narkoba.
Teges mengatakan juga, kampenye ini untuk mengubah citra hiburan malam yang selama ini identik dengan kegiatan merusak tubuh lewat narkoba. Sedangkan Yoris Sebastian, GM Hard Rock Cafe Jakarta, mengaku tempatnya bersih dari drug.
Selain memang sudah berkomitmen sejak awal, Yoris menyebut, HRC melakukan pencegahan dengan senantiasa menjaga suasana lokasi hiburannya. ''Kami menjaga tempat kami bersih dengan menyediakan lampu yang cukup terang dan permainan musik yang tidak cocok untuk dijadikan ajang teler,'' ujarnya.
Bagi beberapa kalangan, termasuk artis, penggunaan barang haram ini selain untuk membantu rasa tidak percaya diri, juga untuk menunjukkan kelas sosial. Namun tidak demikian halnya dengan salah satu personel Project Pop, Yossi.
Ia juga menjamin keenam personel kelompoknya bebas dari jeratan barang haram tersebut. Sebab, Yossi yakin, menggunakan narkoba tidak menguntungkan sama sekali. ''Bukannya enak, badan malah rusak,'' ujarnya. Kesenangan, kata Yossi, hanya bisa didapat dari kondisi pikiran yang jernih dan badan yang sehat. Ia mengaku satu-satunya obat-obatan yang digunakan adalah jamu. ''Itupun jamu 'cap nyonya nyengir','' ujarnya tergelak. (republika.co.id)
Masalahnya, apakah cara ini efektif ?!
Wassalamu'alaikum wr wb
wah, susah seh. gak semudah mengatakan. ada teori massifikasi. artinya program fun without drug itu dibikin nge-pop gitu. soalnya, seseorang biasanya nge-drug hanya karena orang lain juga
nge-drug. mungkin jarang kali yang dikeluarganya dibekali prinsip independen, maksudnya melakukan sesuatu atas kesadaran sendiri. bukan karena orang lain.
jadi, no drugs itu adalah sikap independen atas pilihan sadar. tapi berapa orang yang bisa begitu? terutama anak2 yang sudah kadung terbiasa dengan drugs. ortu kaya, masa depan terjamin.
mau apa lagi.tapi kampanye itu memang must go on.
di st. petersburg rusia yang mana bir dan vodka(pokoknya semua jenis minuman beralkohol) jauh lebih populer daripada teh dan kopi, ternyata masih ada juga restoran fast-food yang di menunya tidak terdaftar minuman beralkohol
apapun. toh orang2 tetep makan di restoran tersebut tanpa ditemani bir.
sesuatu tampak tidak mungkin hanya karena kita belum mencobanya saja.
5:23 PM
Fun Without Drugs menurutku evektif sich, coz
kalo yang di suluh orang2 yang pergaulannya
selalu positif mungkin penyuluhan itu agak sedikit
berpengaruh. Akan tetapi jika yang di suluh orang2
yang suka dugem mungkin akan sangat
berpengaruh besar, mungkin yang tadinya bimbang
jadi yakin bahwa NARKOBA memang benar2
PERLU DIJAUHI.
» Post a Comment