<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11776877\x26blogName\x3dYoung+Muslims+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://youngmuslimsindo.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://youngmuslimsindo.blogspot.com/\x26vt\x3d-4458987010061084945', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Young Muslims Indonesia

Barangsiapa yang menempuh jalan yang menuju ke pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,
dan para malaikat mengembangkan sayapnya karena senang pada orang yang mengincar ilmu,
serta seluruh penghuni surga dan bumi bahkan ikan di kedalaman lautan, memohon ampunan untuknya

[HR. Ibnu Hanbal 196]

Majalah Syir'ah lecehkan Islam ! (Re-post)

Sumber :
swaramuslim.net 1
swaramuslim.net 2
desantara.org

Umat Islam yang belum mengenal dekat majalah Syir’ah, pasti akan dikelabui dengan identitas majalah tersebut. Majalah Islam atau bukan, faktanya kebanyakan umat Islam belum mengetahui, profil siapa dibalik majalah berukuran 15.5 X 21.5 cm ini. Andai saja umat Islam tahu, siapa pemodal majalah tersebut, maka bersiaplah untuk didoktrin dengan pemahaman agama (Islam) yang sesat lagi menyesatkan. Wah ternyata Ford Foundation dan Asia Foundation pun ikut gabung disini.

Jika yang menghantam Islam itu orang Yahudi dan Nasrani, bisa dimaklumi. Karena sudah ada sinyalemen Allah dalam Al-Qur‘an. Tapi kini penghantaman Islam ini dilakukan oleh orang “Islam” dan membawa-bawa dalil Al-Qur‘an. Bagaimana kita menyikapi fitnah berlabel “Islam” ini?

Majalah yang satu ini memang keterlaluan. Nama dan motonya sangat islami, diambil dari Al-Qur‘an. Dalam beberapa edisinya, Syir’ah men­can­tum­kan surat Al-Ma`idah 48 di inside cover. Kata “Syir’ah” yang berarti peraturan, memang diambil dari surat Al-Ma‘idah 48. Ujung ayat ini diakhiri dengan kalimat “Fastabiqul Khairat” yang dijadikan moto perjuangan di kala­ngan Pemuda Muham­madiyah. Tapi, apakah opini dan beritanya mendakwahkan Islam dan menjunjung kemuliaan umat Islam? Ternyata bertolak belakang seratus delapan puluh derajat. Justru sering menurun­kan tema yang mendukung kaum Nasrani dan menyebarkan pendis­kreditan Islam.

Ketika terjadi pro-kontra umat Islam dan Kristen tentang RUU Kerukunan Umat Beragama, Syir’ah malah berpihak ke kalangan Nasrani. Maka bulan Januari 2004 Syir’ah mengangkat tema utama “Kerukunan Dalam Bahaya”. Berita dan analisisnya jelas mendukung aspirasi umat Nasrani, dengan beberapa judul tulisan: “Urungkan RUU Kerukunan Umat Beragama” (hal. 16); “Aturan Kerukunan yang Mencakar” (hal. 18-22); “Akui yang Lima, Akui Selain yang Lima” (hal. 23-26); “Kerukunan Tak Bisa Didikte” (hal. 28-31), dan lain-lain.

Menjelang pemilihan DPR, DPRD dan DPD pada Pemilu yang lalu, bulan April 2004 Syir’ah menurunkan tema utama “Politikus Busuk di Partai Islam.” Dari berita yang disuguhkan, dapat ditebak bahwa tujuannya adalah penggembosan terhadap Partai-partai Islam.

Perwajahannya pun jauh dari kesan Islami. Saat umat Islam ramai-ramai mengecam pornografi dan pornoaksi dalam kasus Goyang Ngebor Inul yang seronok, Syir’ah malah memihak sang Ratu Ngebor pada edisi Juni 2003 dengan tema "Rasulullah Pun Menikmati Goyang". Fakta yang dijadikan dalih adalah adanya Tarian Duet (Hadra) Maut yang berpasangan antara laki-laki dan perempuan adalah tradisi di kalangan keturunan Rasulullah, dan pertunjukan Tari Perut yang dilakukan di atas perahu-perahu Nil ini dihiasi dengan kaligrafi Arab bertuliskan La ilaha illallah, Masya Allah, dan Subhanallah. “Tari Perut menjadi trademark negeri yang kaya peradaban itu. Di sana, lembaga fatwa tidak mengeluarkan pengharaman terhadap Tari Perut” tulis Syir’ah membela.

Ilustrasi edisi ini sangat jorok, yaitu para penari Tari Perut yang sedang bergoyang –maaf– terlihat auratnya antara buah dada sampai pusarnya. Lalu pada halaman 49 dipersembahkan puisi untuk Sang Ratu Ngebor berjudul “Syair Inul” yang dihiasi dengan foto latar seorang wanita tak berbusana yang sedang menari (bergoyang).

Edisi Januari 2004, ditampilkan potret “telanjang dada” Cornelia Agatha pada rubrik Sudut Panggung. Begitu juga edisi Februari 2004, rubrik Sudut Panggung memajang foto sensual Rieke Diah Pitaloka yang ber­telanjang dada memamerkan kalung emasnya.

Edisi Maret 2004, pada rubrik Mereka Bicara, Syir’ah mela­por­kan secara detail kehi­dupan prostitusi di kota Parung. Penyuguhan berita esek-esek ini pun tak menanamkan moral, bahkan cenderung mem­popu­lerkan. Konyolnya, Syir’ah memuji wilayah mesum ini dengan sebutan “unik” karena letaknya ber­dekatan dengan pesantren. Ini menanamkan opini kepada pembaca seolah-oleh perilaku mesum tidak ditolak oleh komu­nitas pesantren.

Pendiskreditan terhadap Islam kembali dilakukan di edisi Mei 2004 yang memblow up seks bebas di kampus Islam yang dilakukan oleh para aktivis kampus Islam dan alumnus pesantren. Foto ilustrasinya pun sangat mesum dan melecehkan Islam. Ada foto wanita berjilbab sedang tidur berpelukan di ranjang dengan lawan jenisnya, ada cover VCD porno lengkap dengan cuplikan foto bugilnya, dan seterusnya. Seolah-olah, adegan mesum itu sangat akrab di kalangan “kampus hijau.”

What next ?

« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment