<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11776877\x26blogName\x3dYoung+Muslims+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://youngmuslimsindo.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://youngmuslimsindo.blogspot.com/\x26vt\x3d-4458987010061084945', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Young Muslims Indonesia

Barangsiapa yang menempuh jalan yang menuju ke pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,
dan para malaikat mengembangkan sayapnya karena senang pada orang yang mengincar ilmu,
serta seluruh penghuni surga dan bumi bahkan ikan di kedalaman lautan, memohon ampunan untuknya

[HR. Ibnu Hanbal 196]

Young Muslims ada di Multiply.com

17 May, 2006
Assalamu'alaikum,

Young Muslims (YM) sekarang melebarkan cakupan infonya ke multiply.com. Disana banyak fasilitas extra yang ngga bisa didapat di blogspot seperti upload mp3 (mp3 ceramah or nasyid misalnya), video clip dan foto-foto. Soo....pay a visit will ya ?

it's http://youngmuslimsindo.multiply.com/

Buat yang sudah punya account multiply dan mau add MPnya YM, e-mailnya :

young_muslimsII@hotmail.com

Khusus yang sudah punya account Multiply dan mau nyumbang tulisan, bisa kirim message ke multiplynya YM disana. Karena kamu baru bisa kirim message ke multiplynya YM kalau kamu sudah terdaftar sebagai user multiply.com. Tulisannya bisa tentang cerita sehari-hari kamu yang ada hubungannya dengan kekuasaan Allah, atau cerita tentang kamu atau temen kamu yang baru dapet hidayah or anything related to Islam.

Juga buat temen-temen komunitas YM yang sekarang masih belajar di tempat-tempat pendidikan Islam seperti International Islamic University of Malaysia (IIUM), ISTAC, INSISTS, Al-Azhar Kairo or IAIN (no liberalis/pluralis please), boleh juga tuh nyumbang ilmunya ke temen-temen YM yang lain.

Pokoknya ditunggu ya partisipasinya. Inget ! we do this only for Allah, jadi ngga ada honornya :D

Syukron, Jazakumullah khair !

Wassalamu'alaikum

Seruan Peduli Palestina (Hiphop For Palestine)

16 May, 2006

Rasulullah saw bersabda: "Sesama muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkan. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelakan seorang muslim Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat." (HR.Bukhari dan Muslim)

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT...

Mungkin sebagian besar di antara kita sudah mengetahui bagaimana kondisi saudara muslim kita di Palestine. Setelah HAMAS menang dalam pemilu beberapa waktu yang lalu, saat ini dunia barat yang diwakili oleh Amerika dan Uni Eropa telah menghentikan bantuan dana (baca : boykot) kepada pemerintah Palestine yang dipimpin oleh HAMAS.

Ketua Persatuan Ulama Dunia, Syaikh Yusuf Qardhawi juga telah mengeluarkan fatwa syar'i yaitu tentang wajibnya membantu saudara-saudara kita di Palestine. Yusuf Qardhawi menganggap bantuan itu sebagai kewajiban (fardhu) atas kaum muslimin.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, dengan ini kami ingin mengajak Bapak & Ibu untuk berbagi cinta dengan saudara-saudara kita di Palestine sana. Bagi yang ingin menginfaqkan sebagian hartanya untuk Palestine, bisa transfer dana ke rekening sebagai berikut :

KOMITE INDONESIA UNTUK SOLIDARITAS PALESTINA (KODE LEMBAGA: KISPA)

  • Bank Muammalat Indonesia (BMI) no rek 311.01856.22 an Nurdin (REKOMENDASI)
  • Bank Syariah Mandiri (BSM) 009.019.0288 an KISPA

YAYASAN PORTALINFAQ (KODE LEMBAGA: PORTAL)

  • Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 an Yayasan Portalinfaq
  • Bank Central Asia (BCA) Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244 an Yayasan Portalinfaq

AKSI CEPAT TANGGAP (KODE LEMBAGA: ACT)

  • Bank Mandiri (BM) No. Rek. 1280004555808 an Aksi Cepat Tanggap
  • Bank Muamalat Indonesia (BMI) No. Rek. 3040022915 an Aksi Cepat Tanggap

DOMPET DHUAFA REPUBLIKA (KODE LEMBAGA: DDR)

  • Bank Nasional Indonesia Syariah (BNIS) No. Rek. 009.153.9002 an Dompet Dhuafa Republika
  • Bank Mandiri (BM) No. Rek. 101.00.81050.633 an Dompet Dhuafa Republika

: LEMBAGA KEMANUSIAAN NASIONAL PKPU (KODE LEMBAGA: PKPU)

  • Bank Negara Indonesia (BNI) Tebet No. Rek. 117.85.951 (Rekening Dollar - SWIFT CODE = BNI NI DJA TEB) an Yayasan PKPU
  • Bank Central Asia (BCA) Soepomo No. Rek. 600.034.7777 an Yayasan PKPU

Bagi yang sudah transfer, mohon dengan sangat untuk mengirimkan konfirmasi via sms ke Kosi di 08128510372, dengan mengetik : "PALESTINE, Kode Lembaga, Nama Bank, Jumlah Bantuan". Bisa juga melalui YM : anak_ngw dan email ukhti.kosi[at]gmail.com

Selagi masih diberi kesempatan, marilah kita senantiasa berlomba-lomba dalam amal kebaikan. Saudara kita di Palestine, sangat membutuhkan dukungan dari kita semua...!!!

Download pamflet klik disini

Info Center
Eko Adi Prasetyo
EMAIL: ekoadip[at]yahoo.com
YM : eko_adi_prasetyo TELP : 021 7183813, 7183809
HP : 021 30727496

http://save-palestine.blogspot.com/


Download Rap music about Free Palestine


From FREE THE P here !


Cover of the FREE THE P album

Download Instructions & Files:

Windows: With your mouse, right-click song titles and Save to Disk

Mac: With your mouse, right-click or Ctrl-click and choose Download Linked File

  • Born Here - DAM [3MB, MP3 file]

  • Free The P - The Philistines [5.5MB, MP3 file]

  • No Compromises - Invincible [3.3MB, MP3 file]


  • Kuliah Pandangan Hidup Islam

    Kuliah ini sebagai pengantar bagi kuliah lain yang akan diselenggarakan INSISTS. Gagasan-gagasan kunci dalam Pandangan Hidup Islam seperti konsep Tuhan, konsep agama, konsep wahyu dan kenabian, konsep manusia dan konsep ilmu akan dipaparkan secara komprehensif. Selain itu, studi komparatif antara pandangan hidup Islam dan pandangan hidup agama-agama/ peradaban lain juga akan dijelaskan.

    Pengajar : Adnin Armas, MA*
    Waktu : 45 hari (6 kali pertemuan, @ 2 jam), Setiap Sabtu, Pukul: 13.00-15.00 WIB
    (Kuliah dimulai dari tanggal 17 Juni, 2006)
    Tempat : Kantor INSISTS, Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta, Telp. 021- 7940381, Fax. 7984388

    Pendaftaran dimulai dari tanggal 5 Mei 2006 s/d 8 Juni 2006. Biaya pendaftaran Rp. 300.000 (umum), Rp. 150.000 (mahasiswa). Peserta terbatas! Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kantor INSISTS atau melalui email: henri_sa@yahoo.com

    Materi Kuliah

    1. Konsep Tuhan: Konsep Tuhan menurut Islam dan perbedaannya dengan konsep Tuhan dalam filsafat Yunani, Barat Modern, agama-agama lain dan gagasan Kesatuan Transenden Agama-Agama
    2. Konsep Agama: Etimologi: din, madani dan tamaddun serta derivasinya yang lain. Perbedaan konsep agama dalam Islam dengan konsep agama-agama lain. Dan konsep Tragedi.
    3. Konsep Wahyu dan Kenabian: Al-Quran sebagai kalamullah, Sejarah teks al-Quran, Bahasa Arab al-Quran, Konsep Kenabian
    4. Konsep Manusia: Manusia dalam Islam, Jiwa dan akal manusia, Hak, kewajiban, kebebasan, keadilan dan kebahagiaan.
    5. Konsep Ilmu: Konsep Ilmu dalam Islam dan Barat, Islamisasi Ilmu.

    * Adnin Armas, M.A, menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo tahun 1992 dan melanjutkan ke Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), dalam bidang Filsafat. Memperoleh Sarjana dari Institute of Islamic Thought and Civilization-International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM). bidang Pemikiran Islam (Islamic Thought) dengan tesis berjudul Fakhruddin arRazi on Time pada tahun 2003.

    Saat ini beliau adalah kandidat doktor di ISTAC UIAM aktif sebagai peneliti INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization). Karya beliau antara lain adalah: Metodologi Bibel dalam Studi al-Qur’an; Pengaruh Orientalis terhadap Islam Liberal. Di samping itu beliau sangat aktif menulis artikel-artikel ilmiah di beberapa majalah dan surat kabar di Indonesia.


    Majalah Syir'ah lecehkan Islam ! (Re-post)

    14 May, 2006
    Sumber :
    swaramuslim.net 1
    swaramuslim.net 2
    desantara.org

    Umat Islam yang belum mengenal dekat majalah Syir’ah, pasti akan dikelabui dengan identitas majalah tersebut. Majalah Islam atau bukan, faktanya kebanyakan umat Islam belum mengetahui, profil siapa dibalik majalah berukuran 15.5 X 21.5 cm ini. Andai saja umat Islam tahu, siapa pemodal majalah tersebut, maka bersiaplah untuk didoktrin dengan pemahaman agama (Islam) yang sesat lagi menyesatkan. Wah ternyata Ford Foundation dan Asia Foundation pun ikut gabung disini.

    Jika yang menghantam Islam itu orang Yahudi dan Nasrani, bisa dimaklumi. Karena sudah ada sinyalemen Allah dalam Al-Qur‘an. Tapi kini penghantaman Islam ini dilakukan oleh orang “Islam” dan membawa-bawa dalil Al-Qur‘an. Bagaimana kita menyikapi fitnah berlabel “Islam” ini?

    Majalah yang satu ini memang keterlaluan. Nama dan motonya sangat islami, diambil dari Al-Qur‘an. Dalam beberapa edisinya, Syir’ah men­can­tum­kan surat Al-Ma`idah 48 di inside cover. Kata “Syir’ah” yang berarti peraturan, memang diambil dari surat Al-Ma‘idah 48. Ujung ayat ini diakhiri dengan kalimat “Fastabiqul Khairat” yang dijadikan moto perjuangan di kala­ngan Pemuda Muham­madiyah. Tapi, apakah opini dan beritanya mendakwahkan Islam dan menjunjung kemuliaan umat Islam? Ternyata bertolak belakang seratus delapan puluh derajat. Justru sering menurun­kan tema yang mendukung kaum Nasrani dan menyebarkan pendis­kreditan Islam.

    Ketika terjadi pro-kontra umat Islam dan Kristen tentang RUU Kerukunan Umat Beragama, Syir’ah malah berpihak ke kalangan Nasrani. Maka bulan Januari 2004 Syir’ah mengangkat tema utama “Kerukunan Dalam Bahaya”. Berita dan analisisnya jelas mendukung aspirasi umat Nasrani, dengan beberapa judul tulisan: “Urungkan RUU Kerukunan Umat Beragama” (hal. 16); “Aturan Kerukunan yang Mencakar” (hal. 18-22); “Akui yang Lima, Akui Selain yang Lima” (hal. 23-26); “Kerukunan Tak Bisa Didikte” (hal. 28-31), dan lain-lain.

    Menjelang pemilihan DPR, DPRD dan DPD pada Pemilu yang lalu, bulan April 2004 Syir’ah menurunkan tema utama “Politikus Busuk di Partai Islam.” Dari berita yang disuguhkan, dapat ditebak bahwa tujuannya adalah penggembosan terhadap Partai-partai Islam.

    Perwajahannya pun jauh dari kesan Islami. Saat umat Islam ramai-ramai mengecam pornografi dan pornoaksi dalam kasus Goyang Ngebor Inul yang seronok, Syir’ah malah memihak sang Ratu Ngebor pada edisi Juni 2003 dengan tema "Rasulullah Pun Menikmati Goyang". Fakta yang dijadikan dalih adalah adanya Tarian Duet (Hadra) Maut yang berpasangan antara laki-laki dan perempuan adalah tradisi di kalangan keturunan Rasulullah, dan pertunjukan Tari Perut yang dilakukan di atas perahu-perahu Nil ini dihiasi dengan kaligrafi Arab bertuliskan La ilaha illallah, Masya Allah, dan Subhanallah. “Tari Perut menjadi trademark negeri yang kaya peradaban itu. Di sana, lembaga fatwa tidak mengeluarkan pengharaman terhadap Tari Perut” tulis Syir’ah membela.

    Ilustrasi edisi ini sangat jorok, yaitu para penari Tari Perut yang sedang bergoyang –maaf– terlihat auratnya antara buah dada sampai pusarnya. Lalu pada halaman 49 dipersembahkan puisi untuk Sang Ratu Ngebor berjudul “Syair Inul” yang dihiasi dengan foto latar seorang wanita tak berbusana yang sedang menari (bergoyang).

    Edisi Januari 2004, ditampilkan potret “telanjang dada” Cornelia Agatha pada rubrik Sudut Panggung. Begitu juga edisi Februari 2004, rubrik Sudut Panggung memajang foto sensual Rieke Diah Pitaloka yang ber­telanjang dada memamerkan kalung emasnya.

    Edisi Maret 2004, pada rubrik Mereka Bicara, Syir’ah mela­por­kan secara detail kehi­dupan prostitusi di kota Parung. Penyuguhan berita esek-esek ini pun tak menanamkan moral, bahkan cenderung mem­popu­lerkan. Konyolnya, Syir’ah memuji wilayah mesum ini dengan sebutan “unik” karena letaknya ber­dekatan dengan pesantren. Ini menanamkan opini kepada pembaca seolah-oleh perilaku mesum tidak ditolak oleh komu­nitas pesantren.

    Pendiskreditan terhadap Islam kembali dilakukan di edisi Mei 2004 yang memblow up seks bebas di kampus Islam yang dilakukan oleh para aktivis kampus Islam dan alumnus pesantren. Foto ilustrasinya pun sangat mesum dan melecehkan Islam. Ada foto wanita berjilbab sedang tidur berpelukan di ranjang dengan lawan jenisnya, ada cover VCD porno lengkap dengan cuplikan foto bugilnya, dan seterusnya. Seolah-olah, adegan mesum itu sangat akrab di kalangan “kampus hijau.”

    What next ?

    Surat Ahmadinejad Untuk Bush

    11 May, 2006
    Tuan Presiden....

    Data-data sejarah menunjukkan bahwa pemerintahan yang berada dalam jalur kezaliman tidak pernah bertahan lama. Tuhan tidak menyerahkan nasib manusia di tangan penguasa zalim. Tuhan tidak membiarkan dunia dan manusia begitu saja. Bukankah sudah banyak kejadian yang bertolak belakang dengan rencana-rencana para penguasa. Kejadian-kejadian sejarah menunjukkan bahwa ada kekuatan misterius di atas segalanya di balik semua ini yang mengatur semua hal.

    Tuan George. W. Bush Presiden Amerika Serikat...

    Dalam beberapa waktu Saya sempat berpikir, bagaimana bisa kontradiksi yang tidak dapat diingkari dalam kancah dunia internasional ini, di mana masyarakat dan pada khususnya di kalangan politik dan mahasiswa, dapat di benarkan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan tentang hal ini yang tak terjawab. Karena itu saya kemudian memutuskan agar sebagian dari kontradiksi dan pertanyaan-pertanyaan itu bisa saya tanyakan. Mungkin akan ada kesempatan untuk membenarkan masalah tersebut.

    Apakah bisa; pengikut Nabi Isa A.S. sebagai salah satu Nabi besar ilahi dapat berpegang teguh dengan hak-hak asasi manusia dengan menjadikan Liberalisme sebagai model peradaban dengan memperluas persenjataan nuklir dan pembunuhan massal untuk menunjukkan ketidaksetujuannya dan menjadikan peperangan melawan terorisme sebagai slogannya?

    Pada akhirnya, untuk membentuk masyarakat yang satu dan universal tetap harus diusahakan. Sebuah masyarakat yang akan diperintah oleh Nabi Isa A.S. dan orang-orang baik di muka bumi.

    Namun pada saat yang sama;

    Negara-negara diserang. Jiwa, kehormatan, keberadaan orang-orang dan nilai-nilai kemudian runtuh. Sebagai contoh, hanya dikarenakan adanya sebuah kemungkinan keberadaan beberapa orang pelaku kriminal di sebuah desa, kota atau bersama sebuah iring-iringan, seluruh desa, kota dan iring-iringan harus dibabat habis.

    Atau dengan kemungkinan keberadaan senjata pemusnah massal di sebuah negeri lalu negeri tersebut dikuasai? Sekitar ratusan ribu masyarakat negara itu harus tewas. Sumber-sumber air, pertanian dan industri rusak dan sekitar 180.000 pasukan militer tinggal di sana.

    Kehormatan yang dimiliki oleh rumah-rumah masyarakat telah dihancurkan dan mungkin sekitar lebih dari 50 tahun sebuah negara menjadi terkebelakang. Dengan anggaran belanja seperti apa? Dengan menghabiskan miliaran dolar dari harta kekayaan sebuah negara dan sebagian negara yang lain atau dengan mengirimkan puluhan ribu pemuda sebagai pasukan penyerang. Meletakkan mereka di tempat pembunuhan serta menjauhkan mereka dari keluarganya, mengotori tangan mereka dengan darah orang lain, menekan jiwa mereka sehingga setiap hari sejumlah dari mereka melakukan tindakan bunuh diri. Ketika mereka kembali ke negara mereka masing-masing tersiksa dan tertekan di sertai dengan penyakit yang beragam. Sebagian lainnya telah terbunuh dan jenazah mereka telah diterima oleh keluarga mereka.

    Hanya dengan alasan adanya senjata pemusnah massal, sebuah tragedi besar telah tercipta baik untuk masyarakat yang negaranya dijajah atau penjajah. Sementara pada akhirnya jelas bahwa senjata pemusnah massal tidak pernah ada.

    Namun tetap saja bahwa Saddam Husein adalah seorang diktator dan pembunuh. Namun tujuan peperangan yang dilakukan bukan untuk menumbangkannya tapi usaha untuk menemukan senjata pembunuh massal yang sudah diumumkan sebelumnya. Saddam dalam rangkaian ini telah tumbang. Masyarakat sekitarnya merasa senang dengan tumbangnya Saddam. Pada peperangan yang dipaksakan kepada Iran, Saddam di bantu dan dibela oleh Barat.

    Tuan Presiden...

    Mungkin Anda telah tahu bahwa saya hanya seorang dosen. Mahasiswa saya sering mempertanyakan bagaimana aksi-aksi yang ada ini disesuaikan dengan nilai-nilai yang telah disampaikan di awal surat saya dengan agama Nabi Isa A.S. seorang Nabi perdamaian dan kasih sayang?

    Mereka yang tertuduh dan dipenjara Guantanamo yang tidak bakal diadili secara adil, tidak memiliki akses untuk mendapat pembelaan dari seorang pengacara. Keluarga mereka tidak diperkenankan untuk melihat mereka dan di luar dari negaranya sendiri diisolir sementara tidak ada pengawasan internasional untuk mereka. Tidak jelas posisi mereka; apakah mereka adalah dipenjara, tawanan perang, tertuduh ataukah orang-orang yang telah dihukum?

    Para pengawas Uni Eropa mengakui adanya penjara-penjara misterius di Eropa. Saya tidak dapat menerima penculikan dan penahanan orang-orang di penjara-penjara misterius itu tanpa adanya sebuah sistem peradilan yang berlaku di dunia. Dan saya tidak pernah mengerti bagaimana aksi-aksi yang telah dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang telah saya sebutkan di atas. Dengan ajaran-ajaran Nabi Isa A.S. ataukah hak-hak asasi manusia ataukah dengan nilai-nilai Liberalisme?

    Para pemuda, mahasiswa dan masyarakat banyak mempertanyakan tentang fenomena bernama Israel. Pasti sebagian dari pertanyaan-pertanyaan itu telah Anda dengar. Dalam sejarah tercatat banyak negara yang telah dijajah. Namun salah satu fenomena kontemporer masa kita adalah sebuah pembentukan negara baru dengan masyarakat yang baru pula.

    Para mahasiswa berkata, 60 tahun yang lalu tidak pernah ada negara dengan nama ini. Dokumen-dokumen dan peta geografi dunia yang lama ditunjukkan oleh mereka sambil berkata, kami telah berusaha sedemikian rupa mencarinya namun kami tidak menemukan sebuah negara yang bernama Israel.

    Saya terpaksa menuntun mereka agar mempelajari lagi tentang perang dunia pertama dan kedua. Sekali waktu seorang mahasiswa berkata, pada perang dunia kedua puluhan juta manusia tewas. Berita-berita perang dengan cepat disebarkan dari kedua belah pihak yang berperang. Masing-masing memberitakan kemenangannya dan kekalahan lawan. Setelah perang dunia kedua selesai mereka mengklaim bahwa ada enam juta orang Yahudi tewas. Enam juta orang yang sekurang-kurangnya dari dua juta kepala keluarga.

    Kita andaikan saja bahwa berita ini benar. Apakah kesimpulan logisnya adalah pembentukan sebuah negara Israel di kawasan Timur Tengah dan atau membela mereka habis-habisan? Bagaimana menganalisa dan menginterpretasikan fenomena semacam ini?

    Tuan Presiden...

    Anda pasti telah mengetahui dengan anggaran belanja dan pesan-pesan yang seperti apa sehingga Israel terbentuk;
    · Dengan terbantainya ribuan jiwa.
    · Dengan mengungsikan jutaan jiwa penduduk asli kawasan.
    · Dengan penghancuran ratusan ribu hektar sawah, kebun zaitun dan penghancuran kota-kota dan tanah-tanah subur.

    Tragedi ini tidak hanya terbatas pada masa pembentukan saja. Sangat disayangkan selama 60 tahun hal ini berjalan dan akan terus berlanjut.

    Rezim yang dibentuk ini bahkan tidak memiliki rasa belas kasihan terhadap anak-anak. Rumah-rumah dihancurkan, rencana teror tokoh-tokoh Palestina dengan terlebih dahulu mengumumkannya serta memenjarakan ribuan orang-orang Palestina. Fenomena ini pada abad-abad terakhir bila tidak dikatakan sulit dicari tandingannya maka tentunya tidak ada bandingannya.

    Pertanyaan besar lainnya dari kebanyakan masyarakat adalah ini. Mengapa rezim yang seperti ini masih harus dibela?

    Apakah pembelaan rezim yang semacam ini merupakan salah satu ajaran Nabi Isa A.S. atau sesuai dengan nilai-nilai Liberalisme?

    Dan apakah memberikan hak untuk menentukan nasib sendiri di tanah Palestina kepada pemilik aslinya baik yang tinggal di Palestina maupun di luar dan baik mereka itu Islam, Yahudi dan atau Kristen, bertentangan dengan demokrasi, hak-hak asasi manusia dan ajaran-ajaran para Nabi?

    Bila tidak bertentangan mengapa usulan referendum tidak pernah disetujui?

    Akhirnya dengan pilihan rakyat Palestina telah terbentuk pemerintahan di tanah Palestina. Semua pengawas yang tidak memihak mengukuhkan bahwa pemerintah terpilih dipilih oleh rakyat. Dengan tanpa disangka pemerintah terpilih ditekan sedemikian rupa agar menerima negara bernama Israel dan tidak lagi meneruskan perjuangan serta melanjutkan program pemerintah sebelumnya.

    Seandainya pemerintah terpilih saat ini sejak awal mengumumkan kebijakannya seperti yang diinginkan, apakah masyarakat Palestina akan memilih mereka? Apakah sikap yang semacam ini di hadapan pemerintah Palestina sesuai dengan nilai-nilai di atas? Demikian pula masyarakat bertanya-tanya, mengapa resolusi PBB yang telah diputuskan di dewan keamanan PBB terhadap Israel selalu diveto?

    Tuan Presiden...

    Anda mengetahui bahwa saya hidup bersama rakyat dan punya hubungan dengan mereka. Kebanyakan dari masyarakat Timur Tengah, yang dengan berbagai bentuk, melakukan hubungan dengan saya. Mereka melihat kebijakan ganda yang ada ini tidak sesuai dengan logika apapun. Bukti-bukti menunjukkan bagaimana kebanyakan masyarakat di kawasan dari hari ke hari semakin marah dengan kebijakan yang dilakukan.

    Saya tidak bermaksud untuk menyampaikan banyak pertanyaan, namun saya ingin menunjukkan beberapa poin yang lain.

    Mengapa setiap kemajuan keilmuan dan teknologi di kawasan Timur Tengah dianggap dan di promosikan sebagai ancaman terhadap rezim Israel? Apakah usaha ilmiah dan penelitian bukan merupakan hak-hak dasar masyarakat?

    Kemungkinan Anda memiliki pengetahuan tentang sejarah. Selain abad pertengahan pada bagian mana dari sejarah dan di mana, kemajuan ilmu dan teknologi dianggap sebagai sebuah kejahatan? Apakah dengan mengandaikan kemungkinan dipakainya ilmu dan teknologi untuk maksud-maksud militer dapat menjadi alasan untuk menentang ilmu dan teknologi? Bila kesimpulan yang demikian adalah benar, maka seluruh ilmu harus ditentang bahkan fisika, kimia, matematika, kedokteran, arsitektur dan lain-lain.

    Dalam masalah Irak telah terjadi kebohongan. Hasilnya apa? Saya tidak ragu bahwa semua manusia meyakini bahwa kebohongan adalah hal yang tidak terpuji. Anda sendiri tidak akan senang bila orang lain berdusta terhadap Anda.

    Tuan Presiden...

    Apakah masyarakat di Amerika Latin memiliki hak untuk mempertanyakan mengapa selalu ada usaha untuk tidak menyetujui pemerintahan terpilih dari rakyat dan pada saat yang sama adanya pembelaan bagi mereka yang ingin melakukan kudeta terhadap pemerintahan terpilih. Mengapa ancaman selalu diarahkan kepada mereka?

    Masyarakat Afrika adalah masyarakat yang punya etos kerja, kreatif dan memiliki potensi. Mereka dapat berperan penting dalam menjamin kebutuhan dan kemajuan materi dan maknawi masyarakat dunia. Kemiskinan dan kepapaan di sebagian besar Afrika menjadi kendala terbesar untuk dapat memainkan peran penting tersebut.

    Apakah mereka berhak untuk mempertanyakan, mengapa kekayaan luar biasa dan barang tambang mereka dijarah padahal mereka lebih membutuhkan dari orang lain? Apakah aksi-aksi semacam ini sesuai dengan ajaran Nabi Isa dan hak-hak asasi manusia?

    Masyarakat Iran yang berani dan beriman juga memiliki banyak pertanyaan. Salah satunya; Kudeta 28 Murdad terhadap pemerintahan waktu itu pada lima puluh dua tahun yang lalu, berhadap-hadapan dengan revolusi Islam dan menjadikan kedutaan Amerika menjadi markas besar, dengan memiliki ribuan dokumen, yang membela mereka yang tidak setuju dengan Republik Islam, melindungi Saddam Husein dalam perang terhadap Iran, penembakan pesawat penumpang Iran, menyandera harta masyarakat Iran, ancaman-ancaman yang semakin meningkat dengan menunjukkan ketidaksetujuan serta kemarahan atas kemajuan ilmu dan teknologi serta nuklir masyarakat Iran, padahal semua orang Iran gembira dengan kemajuan negara mereka dan mengadakan acara untuk keberhasilan mereka. Masih banyak lagi pertanyaan yang semacam ini dan untuk menjelaskannya di surat ini tidak saya cantumkan.

    Tuan Presiden...

    Peristiwa 11 September benar-benar merupakan peristiwa yang mengerikan. Pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa di bagian mana saja dari dunia ini selalu menyakitkan dan sangat disayangkan. Pemerintah kami pada waktu itu mengumumkan rasa kebencian terhadap pelaku kejadian dan sekaligus mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang ditinggalkan.

    Semua negara memiliki kewajiban untuk melindungi jiwa, harta dan kehormatan rakyatnya. Seperti yang dikatakan bahwa negara Anda memiliki sistem keamanan, penjagaan dan informasi yang luas dan canggih. Bahkan para penentang yang berada di luar negeri pun diburu. Operasi 11 September bukan operasi yang mudah. Apakah konsep dan pelaksanaan operasi tersebut dapat bekerja tanpa kerja sama dengan sistem informasi dan keamanan dan atau pengaruh yang luas di sana dapat terjadi? Tentunya ini hanya sebuah kemungkinan dari orang-orang yang berpikiran logis. Mengapa sisi-sisi lain dari kejadian ini tetap misterius? Mengapa tidak ada penjelasan resmi bahwa siapa yang bertanggung jawab atas kelalaian ini? Dan mengapa para pelaku dan mereka yang lalai tidak diumumkan dan dihukum?

    Tuan Presiden...

    Salah satu kewajiban pemerintah adalah mewujudkan keamanan dan ketenangan kepada rakyatnya. Masyarakat negara Anda dan negara-negara tetangga poros krisis dunia selama bertahun-tahun tidak lagi merasakan keamanan dan ketenangan.

    Setelah peristiwa 11 September bukannya meredam jiwa dan menenangkan mereka yang terkena musibah. Masyarakat Amerika adalah yang paling menderita akibat kejadian tersebut sementara sebagian dari media Barat malah membesar-besarkan kondisi tidak aman dan senantiasa mengabarkan adanya kemungkinan serangan teroris dan mereka sengaja menjaga agar masyarakat senantiasa dalam kondisi takut dan khawatir. Apakah ini namanya melayani rakyat Amerika? Apakah kerugian yang berasal dari ketakutan dan kekhawatiran dapat dihitung?

    Coba gambarkan! Rakyat Amerika merasa bakal ada serangan. Di jalanan, tempat kerja dan di rumah mereka merasa tidak aman. Siapa yang dapat menerima kondisi seperti ini? Mengapa media bukannya memberitakan hal-hal yang dapat menenangkan dan memberikan keamanan malah mengabarkan ketidakamanan?

    Sebagian berkeyakinan bahwa iklan besar-besaran ini sebagai fondasi dan alasan untuk menyerang Afghanistan. Bila sudah begini kiranya baik bila saya berikan sedikit petunjuk terkait dengan media.

    Dalam prinsip dasar media, penyampaian informasi yang benar dan menjaga amanat dalam menyebarkan berita adalah dasar yang manusiawi dan diterima. Saya merasa perlu untuk mengucapkan dan mengumumkan rasa penyesalan yang dalam atas ketiadaan rasa tanggung jawab sebagian media Barat dengan kewajiban ini. Alasan asli agresi ke Irak adalah adanya senjata pemusnah massal. Tema ini diulang-ulang sedemikian rupa sehingga masyarakat percaya dan menjadi dasar untuk menyerang Irak.

    Apakah kebenaran tidak akan hilang pada situasi yang dibuat-buat dan berisi kebohongan?

    Apakah hilangnya sebuah kebenaran sesuai dengan tolok ukur yang telah dijelaskan sebelumnya?

    Apakah kebenaran juga akan hilang di sisi Tuhan?

    Tuan Presiden...

    Di semua negara masyarakatlah yang menanggung anggaran belanja negaranya sehingga pemerintah dapat melayani mereka. Pertanyaannya di sini, dengan anggaran tahunan ratusan miliar dolar pengiriman pasukan ke Irak apa yang didapat oleh masyarakat?

    Anda sendiri mengetahui bahwa di sebagian negara bagian Amerika masyarakat hidup dalam kemiskinan. Ribuan orang tidak memiliki rumah. Pengangguran adalah masalah besar dan masalah ini kurang lebih terjadi juga di negara-negara lain. Apakah dalam kondisi yang seperti ini pengiriman sejumlah besar pasukan dan itu pun dengan anggaran luar biasa dari masyarakat dapat dibenarkan dan sesuai dengan dasar-dasar yang telah disebutkan sebelumnya?

    Tuan Presiden...

    Apa yang sudah disebutkan adalah sebagian dari penderitaan masyarakat dunia; kawasan kami dan masyarakat Anda. Namun maksud asli saya yang setidak-tidaknya akan Anda benarkan sebagai berikut:

    Para penguasa memiliki masa tertentu dan tidak selamanya berkuasa. Namun nama mereka akan diingat dan tertulis dalam sejarah. Dan di masa depan, dekat atau jauh, senantiasa dinilai. Masyarakat akan berkata, dalam periode kita ini apa yang telah terjadi.

    Apakah untuk masyarakat kita menyiapkan keamanan dan kesejahteraan atau ketidakamanan dan pengangguran.

    Apakah kita hendak mengukuhkan keadilan ataukah hanya kelompok khusus yang ingin kita lindungi. Itu pun dengan harga kemiskinan dan kepapaan sebagian besar masyarakat dunia. Apakah kita akan memilih untuk mengutamakan sekelompok kaum minoritas dengan segala kekayaan dan pangkat dan kerelaan mereka ketimbang kerelaan Tuhan?

    Apakah kita telah membela hak-hak masyarakat dan kaum miskin ataukah kita tidak memandang sedikit pun kepada mereka.

    Apakah kita membela hak-hak manusia di seluruh dunia ataukah dengan memaksakan perang dan ikut campur secara ilegal terhadap urusan sebuah negara dan dengan mengadakan sel-sel yang menakutkan memenjarakan sebagian orang di sana?

    Apakah kita telah berbuat untuk terwujudnya perdamaian dunia ataukah kita menyebarkan ancaman dan kekerasan di seluruh dunia?

    Apakah kita telah berbicara dengan jujur kepada rakyat kita dan masyarakat dunia ataukah kita malah menunjukkan kebenaran yang telah diputarbalikkan.

    Apakah kita termasuk pembela masyarakat ataukah pembela para penjajah dan penzalim?

    Apakah dalam pemerintahan kita, logika, akal, moral, perdamaian, mengamalkan perjanjian, menyebarkan keadilan, melayani masyarakat, kesejahteraan dan kemajuan dan menjaga kehormatan manusia lebih dipentingkan ataukah kekuatan persenjataan, ancaman, tidak adanya keamanan, tidak adanya perhatian kepada masyarakat, menahan lajunya kemajuan masyarakat dunia dan merusak hak-hak manusia?

    Pada akhirnya mereka akan berkata, apakah kita masih setia dengan sumpah yang kita ucapkan dalam rangka melayani masyarakat dan perjanjian asli kita dan ajaran-ajaran para Nabi ataukah tidak?

    Tuan Presiden...

    Sampai kapan dunia akan menanggung beban berat ini? Dengan proses yang semacam ini dunia akan menuju kemana?
    · Sampai kapan masyarakat dunia harus menanggung beban keputusan-keputusan tidak benar dari para penguasa?
    · Sampai kapan cakrawala ketakutan harus dihadapkan kepada masyarakat dunia akibat ditimbunnya senjata pemusnah massal?
    · Sampai kapan darah anak-anak, para wanita dan laki-laki harus mengalir di atas batu-batu jalanan dan rumah-rumah mereka harus dihancurkan?

    Apakah Anda rela dengan kondisi dunia sekarang ini?

    Apakah Anda berpikir bahwa kebijakan yang telah ada ini dapat berlangsung terus?

    Bila saja ratusan miliar dolar yang dipakai untuk membiayai keamanan, pertahanan, pengiriman pasukan dialokasikan sebagai modal dan bantuan bagi negara-negara miskin, pengembangan kebersihan, berperang melawan berbagai macam penyakit, penghijauan dan pengentasan kemiskinan dan keterbatasan, menggalang perdamaian, menghilangkan perselisihan antar negara-negara, menghilangkan peperangan kabilah dan ras dan lain-lain. Dapat dibayangkan bagaimana dunia sekarang? Dan apakah pemerintahan dan rakyat Anda tidak merasa bangga dengan ini?

    Apakah posisi politik dan ekonomi pemerintahan dan rakyat Anda tidak akan semakin kokoh?

    Dengan mengucapkan rasa penyesalan penuh, saya harus mengucapkan apakah ada kenaikan tingkat kebencian masyarakat dunia terhadap pemerintah Amerika?

    Tuan Presiden, saya tidak bermaksud untuk melukai perasaan seorang pun.

    Apakah bila hari ini Nabi Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Ismail, Yusuf dan atau Nabi Isa A.S. hadir di dunia ini dan dengan melihat perilaku yang semacam ini apa kata mereka? Apakah dunia yang dijanjikan, dunia yang diliputi oleh keadilan dengan kehadiran Nabi Isa A.S. akan memberikan kita peran? Apakah mereka akan menerima kita?

    Pertanyaan kunci saya di sini; Apakah jalan yang lebih baik dalam pergaulan dengan masyarakat dunia tidak ada lagi?

    Hari ini di dunia ada ratusan juta orang Kristen, ratusan juta orang Islam dan jutaan lagi orang pengikut Nabi Musa A.S. Semua agama ilahi dalam satu kalimat bersatu dan itu adalah kalimat tauhid, yaitu keyakinan akan Tuhan Yang Esa dan selain Dia tidak ada tuhan di dunia ini.

    Al-Quran al-Karim menegaskan akan kalimat yang satu ini dan ia memanggil semua pengikut agama ilahi dengan kalimat ini. Allah berfirman:

    “Katakanlah : “Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari pada Allah.” (Ali Imran: 64)

    Tuan Presiden...

    Berdasarkan firman ilahi kita semua diajak untuk menyembah Allah Yang Esa dan mengikuti utusan-utusan ilahi.

    “ Penyembahan kepada Tuhan Yang Esa yang Maha kuasa dan berkuasa atas segala sesuatu”, Allah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan tampak, dahulu dan akan datang dan Ia mengetahui apa yang terlintas di benak hamba-Nya dan Ia mencatat amalan mereka”, “Tuhan Sang pemilik langit dan bumi dan semua alam di bawah kekuasaan-Nya”, “Pengaturan seluruh alam di tangan-Nya dan Ia memberikan janji untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya”, Ia penolong mereka yang terzalimi dan musuh mereka yang menzalimi”, Dia Maha Pengasih dan Penyayang”, “Ia penolong kaum mukminin dan Ia menuntun mereka dari kegelapan kepada keterang-benderangan”, “Ia mengawasi perbuatan hamba-hamba-Nya”, “ Ia menyerukan hamba-Nya untuk beriman dan berbuat baik dan menginginkan agar mereka berbuat berdasarkan kebenaran dan untuk tetap istiqamah dalam kebenaran”, “ Allah menyerukan agar hamba-hamba-Nya untuk menaati utusan-Nya dan Ia sebagai saksi dan pengawas perbuatan hamba-hamba-Nya”, “Puncak keburukan terkait dengan orang-orang yang menginginkan kehidupan yang terbatas di dunia ini dan tidak mengikuti perintah-Nya dan menzalimi hamba-hamba Allah”, “Puncak kebaikan dan surga yang kekal hanya akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa di hadapan keagungan ilahi dan tidak mengikuti hawa nafsunya”.

    Kami yakin bahwa kembali kepada ajaran-ajaran para Nabi adalah satu-satunya jalur kebahagiaan dan kesuksesan. Saya mendengar bahwa Anda adalah seorang penganut Kristen dan percaya akan janji ilahi akan adanya pemerintahan orang-orang baik di muka bumi.

    Kami juga percaya bahwa Nabi Isa A.S. adalah salah satu Nabi besar ilahi. Dalam al-Quran Nabi Isa mendapat penghormatan yang luar biasa dan ini adalah ucapan Nabi Isa A.S. yang dinukil oleh al-Quran:

    “Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.” (Maryam: 36)

    Penghambaan dan ketaatan kepada Allah adalah seruan semua para Nabi. Tuhan seluruh masyarakat di Eropa, Afrika, Amerika, dan negara-negara kepulauan, seluruh dunia hanya satu Tuhan dan itu adalah Tuhan yang memberikan hidayah dan menginginkan kemuliaan bagi semua hamba-hamba-Nya dan memberikan kehormatan kepada umat manusia.

    Dan dalam firman Allah: “Allah Yang Maha Mengetahui dan Tinggi mengutus para Nabi disertai dengan tanda-tanda yang jelas dan mukjizat untuk memberi petunjuk kepada manusia. Pengutusan itu agar mereka menunjukkan tanda-tanda kebesaran ilahi kepada manusia. Dengan begitu manusia dapat disucikan dari dosa. Allah mengirimkan kitab dan mizan agar manusia dapat menegakkan keadilan dan dapat meninggalkan orang-orang yang berbuat zalim”.

    Seluruh ayat-ayat dengan bentuk yang mirip ada di kitab suci.

    Para Nabi dan utusan ilahi memberikan janji:

    Suatu hari nanti semua manusia akan dibangkitkan di hadapan Allah untuk diperhitungkan amal perbuatannya. Mereka yang berbuat baik akan diantarkan ke surga. Dan mereka yang berbuat buruk akan menanggung perbuatannya dengan menerima siksa ilahi. Saya berpikir bahwa kita berdua sama meyakini akan hari itu.

    Tentunya perhitungan para penguasa tidak akan ringan. Hal itu karena harus menjawab kepada masyarakat dan semua orang atas setiap perbuatan kita yang ada hubungannya dan memiliki dampak dalam kehidupan mereka.

    Para Nabi menginginkan perdamaian, ketenangan berdasarkan prinsip-prinsip penyembahan kepada Allah, menjaga harkat dan martabat manusia bagi seluruh manusia.

    Bila kita semua meyakini tauhid dan penyembahan kepada Tuhan, keadilan, menjaga harkat dan martabat serta kemuliaan manusia dan hari akhir, apakah tidak bisa menyelesaikan problema dunia sekarang yang diakibatkan oleh kejauhan dari ketaatan kepada Allah dan ajaran-ajaran para Nabi, dengan prinsip itu dengan lebih baik dan indah?

    Apakah keyakinan akan prinsip-prinsip ini tidak memperluas dan menjamin perdamaian, persaudaraan dan keadilan?

    Apakah prinsip-prinsip itu bukan merupakan ajaran tertulis atau tidak tertulis mayoritas masyarakat dunia?

    Apakah Anda tidak ingin mengiyakan seruan ini? Kembali secara hakiki kepada ajaran-ajaran para Nabi, kepada tauhid dan keadilan, kepada penjagaan terhadap harkat dan martabat manusia dan kepada ketaatan terhadap Tuhan dan utusan-utusan-Nya

    Tuan Presiden...

    Data-data sejarah menunjukkan bahwa pemerintahan yang berada dalam jalur kezaliman tidak pernah bertahan lama. Tuhan tidak menyerahkan nasib manusia di tangan penguasa zalim. Tuhan tidak membiarkan dunia dan manusia begitu saja. Bukankah sudah banyak kejadian yang bertolak belakang dengan rencana-rencana para penguasa. Kejadian-kejadian sejarah menunjukkan bahwa ada kekuatan misterius di atas segalanya di balik semua ini yang mengatur semua hal.

    Tuan Presiden...

    Apakah tanda-tanda perubahan di dunia kini dapat diingkari? Apakah keadaan dunia sekarang dengan sepuluh tahun yang lalu dapat dibandingkan. Perubahan terjadi begitu cepat dan dengan dimensi yang sangat luas.

    Masyarakat dunia tidak rela dengan kondisi dunia kini. Mereka tidak percaya dengan janji-janji sebagian penguasa paling berpengaruh pun di dunia.

    Sebagian besar masyarakat dunia merasa tidak aman. Mereka tidak setuju dengan berkembangnya kondisi ini begitu juga dengan perang. Mereka juga tidak setuju dengan kebijakan ganda.

    Masyarakat dunia protes akan adanya jurang pemisah yang dalam antara mereka yang kaya dan miskin dan antara negara yang sejahtera dan miskin. Masyarakat semakin membenci kebejatan moral yang semakin meningkat.

    Mayoritas masyarakat di negara-negara merasa tidak puas karena basis budaya mereka terancam dan institusi keluarga yang berantakan serta kasih sayang dan cinta kasih yang semakin luntur.

    Masyarakat dunia mulai pesimis memandang PBB. Hal itu dikarenakan hak-hak mereka tidak dipertahankan.

    Liberalisme dan Demokrasi Barat tidak mampu mendekatkan manusia kepada idealisme mereka. Liberalisme dan Demokrasi adalah dua kata pecundang. Para pemikir dan cendekiawan dunia dengan jelas mendengar suara runtuhnya pemikiran dan sistem Liberal-Demokrasi.

    Hari ini perhatian masyarakat dunia semakin meningkat kepada sebuah fokus. Dan pusat itu adalah Tuhan Yang Esa. Dan tentunya masyarakat dengan tauhid dan berpegangan dengan ajaran-ajaran para Nabi akan dimenangkan atas masalah yang dihadapi. Pertanyaan penting dan serius saya di sini:

    Apakah Anda tidak ingin menyertai mereka?

    Tuan Presiden...

    Mau tidak mau, dunia sedang mengarah pada penyembahan Allah dan keadilan dan kehendak Allah akan mengalahkan segala-galanya.

    Keselamatan kepada mereka yang mengikuti petunjuk.[Saleh L]

    Mahmud Ahmadi Nejad
    Presiden Republik Islam Iran

    Tehran
    07-05-2006
    _____________________________________

    Surat ini diterjemahkan dari situs http://www.president.ir/


    Beragama Itu Asyik, Sobat!

    05 May, 2006
    Nietzsche, seorang psikolog Jerman pernah menggegerkan dunia dengan pernyataannya, “Gott ist gestorben” alias “Tuhan sudah mati!”. Walah, nekat bang-et tuh orang ya? Jangan kaget dulu sobat, sebab para penulis biografi Neitzsche sepakat bahwa pemikirannya sangat berkaitan dengan psikologinya yang aneh dan kompleks. Berbahaya!

    Nietzsche sendiri pernah ngomong gini, “Perlahan-lahan menjadi jelas bagiku apa yang terjadi pada setiap filsafat besar; ia adalah pengakuan pribadi dari filosofnya dan sejenis kenang-kenangan yang lahir tidak sengaja dan tidak sadar... Sebaliknya, pada diri filosof, tidak ada apa pun yang bersifat impersonal (tidak mengenai orang tertentu, red.); dan lebih dari itu, semua moralitasnya menjadi saksi yang tidak terbantahkan tentang siapa dia .”

    Dengan nada yang sama, Nietzsche mengaku, “Saya betul-betul mengetahui ateisme bukan sebagai akibat pemikiran, apalagi sebagai peristiwa; bagiku, ateisme menjadi jelas karena naluri. (Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama, hlm. 144-145)

    Sobat muda muslim, tentu aja pernyataan psikolog yang lahir di Saxoni, Prusia (Jerman) pada 15 Oktober 1844 itu selain bikin geger semua orang, juga sebagai bukti kelemahan doi sebagai manusia biasa. Nietzshce emang nekat. Ini kian menunjukkan bahwa akal manusia serba terbatas untuk memahami sang pencipta. Itu sebabnya butuh bimbingan dan aturan yang bisa menghantarkannya kepada penyembahan yang jelas.

    Nietzsche nggak sendirian, masih ada Sigmund Freud yang menawarkan theory of unbelief alias teori kekafiran. Freud menulis dalam The Future of an Illusion : “Gagasan-gagasan agama muncul dari kebutuhan yang sama seperti yang memunculkan pencapaian peradaban lainnya, yakni dari desakan untuk mempertahankan diri melawan kekuatan alam yang lebih perkasa dan menaklukkan… (kepercayaan agama hanyalah) ilusi, pemuasan dari keinginan manusia yang paling tua, dan paling penting… Seperti kita ketahui, kesan tak berdaya yang menakutkan pada masa kanak-kanak membangkitkan kebutuhan akan perlindungan—perlindungan melalui cinta yang diberikan oleh sang bapak… Jadi, peraturan Tuhan yang Mahakuasa dan Mahapengasih menentramkan ketakutan kita akan bahaya kehidupan” (Freud, 1961: 30)

    Oke deh, dua orang psikolog ini cukup memberikan informasi kepada kita bahwa mereka antiagama alias menolak keberadaan pencipta alam semesta dan semua isinya ini. Nietzsche yang berteriak “Tuhan sudah mati!” dan Freud yang bilang, “Agama hanyalah ilusi”, jelas udah melecehkan keyakinan seseorang akan agamanya dan sekaligus kepada penciptanya.

    Sobat muda muslim, dalam kehidupan kapitalisme yang serba bebas seperti sekarang, kita khawatir banget ide kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat (yang terangkum dalam HAM) menjadi senjata manusia untuk menyingkirkan agama dan ‘membunuh' Tuhan. Ciloko kalo sampe kejadian!

    Sayangnya, kenyataan di lapangan udah bisa menjadi bukti bahwa manusia udah me-nyingkirkan agama dan sangat boleh jadi melecehkan Allah. Pengen bukti? Meski banyak di antara mereka yang mengaku dengan tegas bahwa mereka bukan kaum ateis, tapi perbuatannya jelas-jelas melecehkan agama dan sang pencipta. Misalnya aja, mereka nggak taat dengan ajaran agama, agama sebatas status aja, isinya sih ogah diamalkan. Walah?

    Itu kan artinya sama aja bahwa yang membuat aturan agama nggak dianggep. Duile, apa nggak salah tuh berbuat? Macam mana pula dikau? Itu sebabnya, meski mereka ogah disebut ateis, tapi kelakuannya mirip para ateis, karena agama cuma dijadikan sebagai status biar diakui kelompok tertentu. Gaswat!

    Beragama adalah fitrah

    Eh, manusia tuh memiliki potensi kehidupan lho. Kayak apa sih? Sebetulnya sama aja dengan hewan, yakni kebutuhan jasmani dan naluri. Nah, yang membedakannya dengan hewan, Allah memberikan akal buat manusia.

    Oya, seperti halnya kebutuhan jasmani, naluri juga memerlukan pemenuhan lho. Nah, termasuk naluri beragama (gharizatu at-tadayyun) ini. Baik manusia maupun makhluk Allah yang lainnya memiliki naluri ini, dan tentunya kudu ada pemenuhannya yang benar. Firman Allah Swt:

    “Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (QS al-Isra [17]: 44)

    Dalam ayat lain Allah menjelaskan:

    “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya.” (QS an-Nuur [24]: 41)

    Sobat muda muslim, pengertian ‘tasbih' ini sebagai bentuk naluri beragama, yakni mensucikan sesuatu yang diyakini, bahwa Dialah Sang Pencipta. Oya, pensucian ini adakalanya ditampakkan dengan bentuk ibadah, kadang juga cuma sebatas penghormatan atau kekaguman aja (ini minimal banget lho).

    Perasaan lemah, kurang, dan kerdil manusia di hadapan zat Yang Maha Agung, yang membuat manusia kemudian mengagung-kanNya dalam ibadah. Eh, sebenarnya nggak cuma dalam ibadah lho perasaan seperti ini. Bergama itu fitrah. Itu sebabnya, di luar ibadah pun manusia tetep memerlukan agama yang sesuai dengan fitrah-nya yang lemah, kurang, dan tentunya memerlukan banget zat Yang Maha Agung .

    Maka, nggak salah dong kalo kemudian manusia akan mencari agama yang sesuai dengan fitrah-nya, yakni agama yang diturunkan oleh zat Yang Maha Agung, Dialah, Allah Swt. Jadi jelas, inilah alasan rasional bahwa manu-sia membutuhkan agama dan membutuhkan agama dari Allah Swt dan bukannya dari yang lain. Catet, Brur!

    Nah, dengan demikian, kalo ada orang yang masih nekatz nggak membutuhkan agama dengan alasan agama adalah candu dan cuma hayalan aja, maka jelas tuh orang lagi ngigo, bukannya mikir. Tul nggak? Itu sebabnya, para penulis biografi Nietzsche menganggap Nietzsche lagi nggak nyadar ngomong begitu.

    Lagian kita bisa jelaskan bahwa manusia sebetulnya emang butuh pemenuhan naluri beragama (dalam hal ini mensucikan sesuatu). Cuma memang naluri ini bisa dimanipulasi. Buktinya, orang ateis di Soviet jaman baheula mereka memang nggak percaya Tuhan, tapi mereka percaya dan hormat ama para pahlawan mereka (bahkan mensucikannya lho). Yup, inilah akibat nggak dituntun ama agama yang benar. Nah, itu artinya naluri emang nggak bisa dihilangkan, sampai kapan pun. Tapi bisa dialihkan saja.

    Jadi ateis? Amit-amit!

    Orang yang ateis itu sebenarnya udah menipu diri mereka sendiri. Memanipulasi naluri mereka untuk mensucikan sesuatu dan mendorongnya untuk tidak mengakui adanya sang pencipta. Mereka mengalihkan ‘penghormatan' atas ketidak-berdayaannya kepada sesuatu yang lebih riil dalam pandangan mereka. Bukan sesuatu yang gaib yang nggak bisa mereka lihat.

    Ini artinya bertolak-belakang dengan kondisi manusia itu sendiri yang emang lemah, tapi mereka nggak mau mengakui kelemahan-nya. Buktinya nggak rela kalo mensucikan sesuatu yang nggak bisa mereka rasakan dan lihat. Padahal seharusnya kelemahannya ini menjadikan mereka meyakini sesuatu yang Maha Agung dan Maha Kuasa yang tentunya berbeda banget dengan makhlukNya, yang salah satu kelebihanNya nggak bisa dilihat oleh mereka. Aneh bin ajaib kan?

    BTW, kenapa para ilmuwan banyak yang menjadi ateis ya? Ehm, kamu masih ingat kasus tewasnya Galileo Galilei? Yup, karena ilmuwan yang atu ini menyatakan perbedaan pendapat-nya dengan para rohaniwan gereja yang keukeuh meyakini bahwa bumi adalah pusat tatasurya. Tapi Galileo mengatakan, mataharilah pusat tatasurya, terutama setelah ia yakini dengan pasti ketika berhasil membuat teleskop. Hasilnya, Galileo tewas dibakar dan dianggap pernyataannya yang kontroversial itu sebagai bentuk pembangkangan atas ‘fatwa' gereja yang udah disepakati itu.

    Setelah itu, ribuan ilmuwan Barat, terutama di Perancis berbondong-bondong ninggalin agama mereka. Mereka menjadi ateis. Celaka dua belas tuh!

    Banyak lho, di sini juga yang begitu. Kaum muslimin yang kritis tapi lemah iman dan ilmu, mereka cepat nggak puas dengan ajaran Islam yang dinilainya nggak bisa mengubah kondisi masyarakat. Kebetulan yang dilihatnya dari Islam sebatas ibadah ritual belaka.

    Mereka mikir, bahwa wirid dan sekadar baca “yasinan” dan melakukan “tahlilan” nggak bakalan ngubah kondisi masyarakat yang terus meluncur masuk jurang kerusakan di berbagai bidang. Ujungnya, meski sebagian masih ada yang mengenakan stempel muslim, tapi mereka udah memilih menjadi pengikut sosialisme komunisme. Bahkan yang mengagetkan, banyak mahasiswa muslim di negeri ini bangga menjadi bagain dari kaum “Marx”: “I am Marxis!” Naudzubillahi min dzalik!

    Sobat muda muslim, jangan sampe agama sekadar jadi status aja. Tapi sebaliknya, agama kudu kita jadikan sebagai pandangan hidup. Kita wajib menjadi pejuang dan pembela untuknya. Ya, layaknya yang udah jatuh cinta, kita kudu mengorbankan diri kita, sepenuh hati kita. Oke deh, buang jauh-jauh semua pikiran yang nggak bener dalam benak kita. Jadi kalo ada yang masih bangga dengan paham ateis, mending ke laut aja deh! Tul nggak?

    Bersama Islam, kita bahagia

    Allah udah menjanjikan dalam ayatNya:

    “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS ali Imran [3]: 19)

    Tuh kan, jelas bahwa cuma agama Islam yang dirodhoi sama Allah. Itu sebabnya, kita kudu bangga en pede jadi muslim. Jangan pernah pindah ke lain akidah deh. Cukup kita yakini Islam sebagai pandangan hidup kita. Harus itu!

    Itu sebabnya, dalam ayat lain Allah menjelaskan dalam firmanNya:

    “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS ali Imran [3]: 85)

    Wah rugi tuh orang yang nggak menjadikan Islam sebagai agamanya. Apalagi jadi ateis. Kagak pake dah! Jadi jelas lho, beragama itu, dan yang pasti beragama Islam, adalah sebuah pemenuhan yang rasional. Kita nggak bisa lagi berlindung di balik alasan apa pun untuk menyingkirkan Islam dari kehidupan kita.

    Sebaliknya, kita kudu menjadikan Islam sebagai pandangan hidup kita. Sebagai ideologi! Mulai sekarang, buang jauh-jauh ide segala yang bisa meracuni pemikiran kita. Jangan mau deh berga-bung dengan orang yang antiagama, apalagi yang ateis. Kita sudah cukup merasakan bahwa beragama (Islam) itu emang asyik dan tentunya sesuai fitrah.

    Oya, biar kita tetep oke, mari kita juga berjuang untuk menegakkan dan menerapkan Islam sebagai ideologi negara. Tul nggak? Tetep semangat ye! (dudung.net)


    Seandainya Rasulullah ke Rumah Kita

    03 May, 2006
    Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita.... Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?

    Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

    Beliau tentu tersenyum....

    Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.

    Beliau tentu tetap tersenyum....

    Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa.

    Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

    Beliau tentu tersenyum....

    Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.


    Beliau tentu tersenyum....

    Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya, tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja.

    Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang Shalat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.

    Beliau tentu tersenyum....

    Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita. Ke mana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?

    Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi.

    Beliau tentu tersenyum....

    Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur'an.

    Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

    Beliau tentu tersenyum....

    Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.

    Betapa senyum beliau masih ada di situ....

    Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita.... Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita?

    Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu?

    Maafkan kami ya Rasulullah....

    Masihkah beliau tersenyum?

    Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir....

    Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah........