<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11776877\x26blogName\x3dYoung+Muslims+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://youngmuslimsindo.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://youngmuslimsindo.blogspot.com/\x26vt\x3d-4458987010061084945', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Young Muslims Indonesia

Barangsiapa yang menempuh jalan yang menuju ke pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,
dan para malaikat mengembangkan sayapnya karena senang pada orang yang mengincar ilmu,
serta seluruh penghuni surga dan bumi bahkan ikan di kedalaman lautan, memohon ampunan untuknya

[HR. Ibnu Hanbal 196]

Penyemangat Bagi yang Puasa Ramadhan

29 September, 2005

1. Pengampunan Dosa

Allah dan Rasul-Nya memberikan targhib (spirit) untuk melakukan puasa Ramadhan dengan menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan puasa, dan kalau seandainya orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih di lautan niscaya akan diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan diberkahi ini.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, (bahwasanya) beliau bersabda (yang artinya) :

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap wajah ALLAH) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" [Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759, makna "Penuh iman dan Ihtisab' yakni membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang dalam mengamalkan, tidak membencinya, tidak merasa berat dalam mengamalkannya]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, -Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya) :

“Shalat yang lima waktu, Jum'at ke Jum'at. Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi di antara senggang waktu tersebut jika menjauhi dosa besar" [Hadits Riwayat Muslim 233].

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah naik mimbar kemudian berkata :

“Amin, Amin, Amin" Ditanyakan kepadanya : "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin ?" Beliau bersabda (yang artinya) :

“Sesungguhnya Jibril 'Alaihis salam datang kepadaku, dia berkata : "Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan "Amin", maka akupun mengucapkan Amin...." [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhan hal.25-34 karya Ibnu Syahin].

2. Dikabulkannya Do'a dan Pembebasan Api Neraka

Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) :

“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan do'anya" [Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara ringkas dari jalan yang lain, haditsnya shahih. Do'a yang dikabulkan itu ketika berbuka, sebagaimana akan datang penjelasannya, lihat Misbahuh Azzujajah no. 60 karya Al-Bushri]

3. Orang yang Puasa Termasuk Shidiqin dan Syuhada

Dari 'Amr bin Murrah Al-Juhani[1] Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Datang seorang pria kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata :

"Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam harinya, termasuk orang yang manakah aku ?"

Beliau menjawab (yang artinya) :

“Termasuk dari shidiqin dan syuhada" [Hadits Riwayat Ibnu Hibban (no.11 zawaidnya) sanadnya Shahih]

Footnote :

[1]. Lihat Al-Ansab 3/394 karya As-Sam'ani, Al-Lubab 1/317 karya Ibnul Atsir

Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.

RISMATA EXPO 2005

27 September, 2005

Masjid at-Taqwa : Jl. Sakti IV No. 8 Komp. Pajak
Kemanggisan

Jakarta Barat 11480

Serangan 11 September Jadi Inspirasi untuk Masuk Islam

17 September, 2005
eramuslim - Seorang wanita muda bermata biru dan mengenakan jilbab warna merah terang nampak tekun mengikuti pembicaraan tentang Al-Quran di sebuah perkumpulan warga Muslim, Islamic Society di Michiana. Wanita itu, terkadang terlihat tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya mendengarkan tiga orang wanita lain yang bersamanya sedang berdiskusi tentang Al-Qur'an. Di sela-sela kalimat bahasa Inggris yang mereka gunakan, terkadang terdengar kata 'Insha Allah', yang artinya 'Jika Allah Mengizinkan.'

Wanita muda berkerudung merah itu bernama Brandy Korman. Namun tak lama lagi, orang akan mengenalnya dengan nama Zahra Abaza. Korman yang baru berusia 21 tahun itu, menggunakan nama Islam, karena memang ia baru saja masuk Islam, pada musim semi yang lalu.

Kini Korman tidak lagi mengenakan setelan jeans dan sweaternya. Ia mengganti pakaiannya itu dengan baju Muslimah berupa baju panjang dan tentu saja jilbab yang kini dikenakannya. Korman bahkan berani memutuskan untuk menjadi istri laki-laki asal Mesir, yang selama ini belum pernah dikenalnya. Kehidupan yang dijalani Brandy Korman atau Zahra Abaza sekarang benar-benar sebuah kehidupan baru dengan keimanannya yang baru.

Peristiwa serangan 11 September yang menggegerkan rakyat Amerika bahkan dunia, menjadi titik awal kehidupan baru Korman. Saat itu, ia masih berusia 18 tahun dan seorang pemeluk agama Katolik yang taat. Peristiwa 11 September itu mendorongnya pergi ke Penn State University, di sana ia mulai mencari tahu tentang agama Islam dan kitab suci Al-quran Lewat mesin pencari google di internet, Korman mengetik kata 'Islam' dan 'Quran' dan mulai mencari informasi tentang dua kata itu.

"Saat itu, saya bukan hanya sekedar ingin tahu. Apa yang ada di kepala saya, 'agama macam apa yang memerintahkan pemeluknya untuk membunuh orang," kata Korman saat ditanya asal-muasal ia ingin mengenal Islam.

Dari situs internet, Korman beralih ke perpustakaan dan membaca buku-buku yang memberikan informasi tentang Islam. Korman pun mulai membaca isi Al-Quran, 'Ribuan halaman saya baca,' katanya. Setelah membaca isinya, anggapan Korman bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan orang untuk membunuh, justru pudar. Korman mulai memahami Islam ajaran Islam yang mengajarkan manusia untuk berserah diri pada Allah, yang melarang membunuh orang yang tidak berdosa meski atas nama agama, ujar Korman.

"Ketika saya membaca isi Al-Quran, saya tidak menemukan hal-hal yang tidak saya saya setujui seperti ketika saya membaca Injil," tambah Korman. Misalnya soal prinsip Trinitas yang selama ini selalu menjadi pertanyaan Korman.

Kegiatan Korman mencari informasi sebanyak-banyaknya soal Islam sempat terhambat, karena kesibukan sekolahnya. Dalam seminggu, paling hanya beberapa jam saja, Korman kembali menggali informasi tentang Islam lewat internet. Apalagi setelah itu, Korman pindah bersama ibunya dari Pennsylvania ke South Bend.

Di South Bend inilah, Korman kembali giat mempelajari Islam, tepatnya sejak akhir Januari kemarin. Korman pun sering bertanya pada sejumlah teman kuliahnya yang Muslim di Jurusan Bisnis, Universita Indiana, South Bend (IUSB). Saat musim semi, Korman mengirimkan email pada teman kuliahnya Osama Abaza, 24 tahun, asal Alexandria, Mesir dan menyatakan keinginannya untuk ke masjid.

Korman pun mendatangi sebuah masjid milik komunitas Muslim, Islamic Society of Michiana di South Bend yang terletak di 3310 Hepler St. Di belakang mesjid, Korman berdiri mengamati warga Muslim, laki-laki dan perempuan sholat, berdiri, ruku dan sujud. Karena sudah mengetahui tentang Islam, Korman merasa nyaman berada di masjid, ia tidak melihat atau mendengar ucapan-ucapan yang tidak enak atas keberadaannya di sana dari para pengunjung masjid. Setelah itu, Korman pun rutin datang ke masjid setiap seminggu sekali bersama Abaza dan ia menanyakan banyak hal tentang Islam pada teman kuliahnya itu.

Abaza sendiri, sedang mempelajari kembali agamanya itu. Sebelum ia meninggalkan Mesir menuju AS sekitar 4,5 tahun lalu, Abaza boleh dibilang bukan seorang Muslim yang taat. Baru, pada saat tinggal di AS, Abaza kembali sering ke masjid. "Saya merasa membutuhkan sesuatu di tengah-tengah masyarakat yang terdiri dari berbagai etnis ini. Tidak perasaan lain yang lebih baik, selain perasaan memiliki Tuhan," kata Abaza.

Sementara itu, Korman, setelah banyak mencari tahu soal Islam dan berdiskusi dengan Abaza, sekitar 3 bulan setelah melakukan kunjungan ke masjid, ia menyatakan masuk Islam di hadapan 2 saksi.

Awal Kehidupan Baru

Tak lama setelah Korman masuk Islam, Abaza mengundangnya makan siang di restaurant Olive Garden. Saat itu Korman sama sekali tidak berfikir bahwa ia sedang kencan, karena Abaza sudah menikah, meski dalam proses perceraian. Namun sepanjang makan siang itu, pembicaraan Abaza sudah mengarah untuk mengajaknya menikah. Dan itu terbukti keesokan harinya, Abaza melamarnya. Korman hanya bisa tercengang dan terlihat sedikit takut, biar bagaimanapun ia belum begitu mengenal Abaza.

Abaza mengatakan, lamarannya adalah hal yang sangat rasional. Dengan menikah, ia bisa membantu Korman menjadi seorang Muslimah yang diinginkannya sekaligus bisa menjadi pendamping hidupnya, jelas Abaza. Korman dan Abaza pun akhirnya menyiapkan pernikahan hanya dalam waktu dua minggu. "Kami menginginkan hal yang sama dan kami menuju ke arah yang sama," ujar Korman. Korman merasa Abaza bisa membimbingnya menjadi Muslimah yang baik. Dia, Abaza, kata Norman, juga punya tujuan hidup yang sama, punya anak, membesarkan dan mendidiknya sebagai Muslim dan tinggal di luar AS.

Korman dan Abaza pun menikah dengan cara Islam, tepat satu minggu setelah Korman masuk Islam. Mereka menyebut pernikahan mereka sebagai 'awal' dari hubungan mereka. Mereka memang belum mendaftarkan perkawinan mereka secara resmi berdasarkan undang-undang negara bagian AS. Rencananya mereka akan mendaftarkannya segera ke Las Vegas, namun belum menentukan tanggalnya. Korman dan Abaza kini tinggal di sebuah apartemen di Mishawaka.

Meski sudah menjadi muslimah, awalnya Korman masih takut mengenakan jilbab ke sekolah atau ke tempat kuliahnya. Korman hanya mengenakannya kalau pergi ke masjid. Tapi sekarang, Korman mengenakan jilbab ke manapun ia pergi. Ia mengaku kadang merasa tidak nyaman melihat orang-orang memandang ke arahnya. Ditanya apakah ia senang mengenakan jilbab, Korman hanya menjawab,"Saya tidak tahu, tapi Al-Qur'an mengatakan sebagai Muslimah saya seharusnya mengenakan jilbab."

"Jilbab memotivasi anda untuk menjauhi hal-hal yang seharusnya dijauhi," tambah Korman. Karena sudah mengenakan jilbab, Korman sekarang tidak bisa sembarangan ngobrol dengan laki-laki atau pergi ke bar. "Aneh rasanya, pakai jilbab tapi pergi ke bar," ujar Korman sambil tertawa.

Keputusan Korman masuk Islam, bukan tanpa hambatan. Korman harus memberikan banyak penjelasan terutama pada keluarganya. "Ibu saya menanyakan, bagaimana bisa saya masuk Islam karena saya bukan berasal dari Timur Tengah," kisahnya sambil tersenyum.

Ceritanya lainnya, saat ia pergi ke toko kelontong, kasir di toko itu melirik foto di kartu kredit lalu melihat penampilannya yang berjilbab. Kasir itu bertanya, "Bagaimana nama anda bisa jadi Brandy?" Korman kini sedang memproses pergantian nama depannya dari Brandy menjadi Zahra yang dalam bahasa Arab artinya 'Bunga.'

Mengomentari soal agama Islam yang kini menjadi keyakinannya, Korman mengatakan,"Buat saya Islam bukan hanya sekedar agama, tapi sudah menjadi cara hidup saya. Saya harus mengubah gaya hidup saya, cara berpakaian saya."

Korman kini tidak lagi merayakan hari Thanksgiving, "Berat memang, ketika keluarga saya menghubungi saya tapi saya tidak bisa berkumpul bersama mereka. Bukan pesta Thanksgivingnya yang saya rindukan, tapi suasana berkumpul bersama keluarga," ujar Korman.

Problem Klasik para Mualaf

Bagi para mualaf di manapun, perubahan gaya hidup setelah masuk Islam masih menjadi persoalan klasik. Biar bagaimanapun, seorang mualaf butuh waktu untuk beradaptasi mengikuti ajaran agama barunya dan meninggalkan kebiasaan lamanya. Korman juga mengalaminya. Ia mengatakan, tetap akan mengunjungi keluarganya yang kini sudah pindah ke Florida, hari Natal ini.

"Saya datang bukan untuk merayakan Natal, tapi untuk menjaga tali ikatan kekeluargaan," kata Korman. Buat Korman, persoalannya bukan hanya harus meninggalkan kebiasaan lamanya. Ia juga merasa perjalanan masih sangat panjang untuk menjadi seorang Muslim. Untuk itu, setiap hari Kamis ia belajar studi Al-Qur'an dan minta suaminya Abaza menggunakan bahasa Arab sehari-hari sesering mungkin.

Korman tetap meyakini bahwa Islam tidak mengajarkan umatnya untuk membunuh orang yang tidak berdosa. Di sisi lain, Korman juga menyatakan ketidaksetujuannya dengan kebijakan pemerintah AS yang memborbardir orang di seluruh dunia atas nama kebebasan dan demokrasi, tulis Korman dalam emailnya. (ln/southbend tribune)

Fun Without Drugs ?

14 September, 2005

Assalamu'alaikum wr wb

Republika.co.id - Selama ini klub malam atau kafe-kafe acap diidentikkan dengan peredaran atau ajang penggunaan narkoba. Citra buruk ini makin melekat setelah razia narkoba yang digelar aparat kepolisian baru-baru ini. Kedapatan banyak pengunjung--termasuk beberapa selebritis kenamaan ibukota--yang diduga tengah mengonsumsi narkoba.

Stigma itu dirasakan sangat merugikan citra klub malam secara keseluruhan. Tak heran kalau kini beberapa klub malam ibukota bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Dinas Pariwisata dan Badan Nasional Provinsi, menggelar kampanye antinarkoba.

Bertajuk Fun Without Drugs, kampanye ini digelar di klub-klub malam dan juga lokasi kongkow anak-anak muda kelas menengah ke atas. Selain tempat elit, juga dilakukan di kafe atau klub dangdut bagi kelas menengah ke bawah denga tajuk Asyik tanpa Narkoba.

Teges Prita Soraya, aktivis kampanye anti narkoba, kegiatan teersebut akan digelar tiap minggu kafe-kafe seluruh ibukota. Selain menghadirkan artis, juga melibatkan aparat pemerintahan, kepolisian, BNP dan juga Puteri Indonesia. Untuk para pengunjung, akan mendapatkan pin bertuliskan Fun Without Drugs dari kalngan artis. Mereka sekaligus memberikan penyuluhan tentang bahayanya memakai narkoba.

Sementara bagi pemilik klub atau kafe, pemerintah bersama kepolisian mewajibkan mereka teken kontrak. Isinya berjanji membantu upaya pencegahan peredaran narkoba. Selain itu di beberapa kafe, kata Teges yang pemilik Pisa Cafe, sudah ada pembentukan tim kecil dari manajemen untuk mencegah peredaran narkoba.

Teges mengatakan juga, kampenye ini untuk mengubah citra hiburan malam yang selama ini identik dengan kegiatan merusak tubuh lewat narkoba. Sedangkan Yoris Sebastian, GM Hard Rock Cafe Jakarta, mengaku tempatnya bersih dari drug.

Selain memang sudah berkomitmen sejak awal, Yoris menyebut, HRC melakukan pencegahan dengan senantiasa menjaga suasana lokasi hiburannya. ''Kami menjaga tempat kami bersih dengan menyediakan lampu yang cukup terang dan permainan musik yang tidak cocok untuk dijadikan ajang teler,'' ujarnya.

Bagi beberapa kalangan, termasuk artis, penggunaan barang haram ini selain untuk membantu rasa tidak percaya diri, juga untuk menunjukkan kelas sosial. Namun tidak demikian halnya dengan salah satu personel Project Pop, Yossi.

Ia juga menjamin keenam personel kelompoknya bebas dari jeratan barang haram tersebut. Sebab, Yossi yakin, menggunakan narkoba tidak menguntungkan sama sekali. ''Bukannya enak, badan malah rusak,'' ujarnya. Kesenangan, kata Yossi, hanya bisa didapat dari kondisi pikiran yang jernih dan badan yang sehat. Ia mengaku satu-satunya obat-obatan yang digunakan adalah jamu. ''Itupun jamu 'cap nyonya nyengir','' ujarnya tergelak. (republika.co.id)

Masalahnya, apakah cara ini efektif ?!

Wassalamu'alaikum wr wb

Pemusnah Agama

09 September, 2005

Assalamu'alaikum wr wb


Rasulullah SAW bersabda, ''Pemusnah agama itu ada tiga. Rasa bangga terhadap diri sendiri (ujub), sifat bakhil (kikir) yang dituruti, dan hawa nafsu yang diikuti.'' (HR Al-Askari dari Ibu Abbas secara marfu'). Ketiga hal yang disinggung Rasulullah SAW dalam hadis ini, bisa jadi sudah bersemayam dalam diri kita, dan kita kemudian termasuk sebagai golongan pemusnah agama.

Sifat ujub yang menjadi unsur pertama pemusnah agama timbul karena seseorang merasa segala nikmat yang diberikan Allah SWT itu hadir atas usaha sendiri. Orang yang sudah memiliki sifat seperti ini akan merasa bangga dengan dirinya, melebihi rasa bangganya terhadap kebesaran Allah.

Pada tahap selanjutnya, sifat ujub ini bisa berkembang menjadi riya. Orang yang memiliki sifat riya selalu ingin agar kebaikan-kebaikannya itu dilihat orang lain. Rasulullah SAW menggolongkan sifat riya ini sebagai bentuk perbuatan syirik kecil. Yang namanya dosa syirik itu tidaklah bisa diampuni Allah SWT, biarpun itu kecil. Dari sifat riya akan muncul pula sikap takabur. Jika sifat ini sudah ada pada diri seseorang maka musnahlah kehidupan beragamanya.

Allah SWT juga berfirman, ''Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dan karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu kelak akan dikalungkan pada lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS Ali Imran [3]:180). Bakhil ini adalah unsur kedua yang memusnahkan agama.

Sedangkan unsur yang ketiga adalah hawa nafsu yang diikuti. Secara alamiah, nafsu senantiasa menyuruh manusia untuk melakukan perbuatan keji dan jahat. Firman-Nya, ''Sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan.'' (QS Yusuf [12]: 53). Hawa nafsu merupakan musuh kita, dan yang namanya musuh pasti akan terus-menerus berusaha menghancurkan lawannya.

Ibnu 'Athaullah berkata dalam Kitab Alhikam, ''Di antara tanda-tanda menuruti hawa nafsu adalah sikap terburu-buru mengejar harta dan bermalas-malasan mendirikan perintah Allah yang wajib. Hendaklah manusia melazimkan dirinya dengan sifat tawadhu, rendah hati, ikhlas, dan sabar dalam setiap musibah serta bala yang menimpa.''

Untuk menghindari ketiga hal tersebut, setiap Muslim wajib meneliti kesalahan sendiri melalui proses introspeksi. Penelitian ini diperlukan untuk membersihkan diri. Selain itu, setiap Muslim juga sangat perlu mencermati kembali perbuatan anggota badannya setiap saat, baik itu lidahnya, telinganya, matanya, tangannya, kakinya, perutnya, juga kemaluannya. Dengan demikian, kita telah menjaga agama kita agar tidak musnah. Perbuatan tersebut juga bisa menjaga diri kita dari siksa akhirat, dan mengeluarkan kita dari golongan orang-orang yang ikut memusnahkan agama Allah SWT. Wallahu a'lam.

(Suprianto )

Wassalamu'alaikum wr wb

Mengungkap Pemikiran Sesat Jaringan Islam Liberal (JIL)

08 September, 2005

Oleh : Prof. KH. Ali Mustafa Yakub, MA


Jaringan Islam Liberal (JIL) adalah sebuah pemikiran yang sifatnya liberal, yang menurut mereka tidak terpaku dengan teks-teks Agama (Al Quran dan Hadis), tetapi lebih terikat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam teks-teks tersebut. Dalam implementasinya pemikiran ini dapat disebut meninggalkan teks sama sekali, dan hanya menggunakan rasio dan selera belaka.

Ditinjau dari sudut kebahasaan. penggandengan antara kata "Islam" dan "Liberal" itu tidak tepat. Sebab Islam itu artinya tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan liberal artinya bebas dalam pengertian tidak harus tunduk kepada ajaran Agama (al-Qur'an dan Hadis), Oleh karena itu, pemikiran liberal sebenarnya lebih tepat disebut "Pemikiran Iblis" dari pada "Pemikiran Islam", karena makhluk pertama yang tidak taat kepada Allah adalah Iblis.

Lebih jelasnya, di bawah ini kami cantumkan point-point pemikiran kelompok JIL tersebut yang kami kutip dari berbagai sumber

1. Umat Islam tidak boleh memisahkan diri dari umat lain, sebab munusia adalah keluarga universal yang memiliki kedudukan yang sederajat. Karena itu larangan perkawinan antara wanita muslimah dengan pria non muslim sudah tidak relevan lagi

2. Produk hukum Islam klasik (fiqh) yang membedakan antara muslim dengan non muslim harus diamandemen berdasarkan prinsip kesederajatan universal manusia.

3. Agama adalah urusan pribadi, sedangkan urusan Negara adalah murni kesepakatan masyarakat secara demokratis.

4. Hukum Tuhan itu tidak ada. Hukum mencuri, zina, jual-beli, dan pernikahan itu sepenuhnya diserahkan kepada umat Islam sendiri sebagai penerjemahan nilai-nilai universal.

5. Muhammad adalah tokoh histories yang harus dikaji secara kritis karena beliau adalah juga manusia yang banyak memiliki kesalahan.

6. Kita tidak wajib meniru rasulllah secara harfiah. Rasulullah berhasil menerjemahkan nilai-nilai Islam universal di Madinah secara kontekstual. Maka kita harus dapat menerjemahkan nilai itu sesuai dengan konteks yang ada dalam bentuk yang lain.

7. Wahyu tidak hanya berhenti pada zaman Nabi Muhammad saja (wahyu verbal memang telah selesai dalam bentuk al-Qur'an). Tapi wahyu dalam bentuk temuan ahli fikir akan terus berlanjut, sebab temuan akal juga merupakan wahyu karena akal adalah anugerah Tuhan.

8. Karena semua temuan manusia adalah wahyu, maka umat Islam tidak perlu membuat garis pemisah antara Islam dan Kristen, timur dan barat, dan seterusnya.

9. Nilai islami itu bisa terdapat di semua tempat, semua agama, dan semua suku bangsa. Maka melihat Islam harus dilihat dari isinya bukan bentuknya.

10. Agama adalah baju, dan perbedaan agama sama dengan perbedaan baju. Maka sangat konyol orang yang bertikai karena perbedaan baju (agama). semua agama mempunyai tujuan pokok yang sama, yaitu penyerahan diri kepada Tuhan.

11. Misi utama Islam adalah penegakan keadilan. Umat Islam tidak perlu memperjuangkan jilbab, memelihara jenggot, dan sebagainya.

12. Memperjuangkan tegaknya syariat Islam adalah wujud ketidakberdayaan umat Islam dalam menyelesaikan masalah secara arasional. Mereka adalah pemalas yang tidak mau berfikir.

13. Orang yang beranggapan bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan syariat adalah orang kolot dan dogmatis

14. Islam adalah proses yang tidak pernah berhenti, yaitu untuk kebaikan manusia. Karena keadaan umat manusia itu berkembang, maka Agama (Islam) juga harus berkembang dan berproses demi kebaikan manusia. Kalau Islam itu diartikan sebagai paket sempurna seperti zaman rasulullah, maka itu adalah fosil Islam yang sudah tidak berguna lagi.

Itulah beberapa pemikiran pokok dari jaringan Islam Liberal (JIL).

Selanjutnya sebelum kita menentukan sikap kita terhadap kelompok tersebut, kita perlu tahu apakah pemikiran liberal itu dibenarkan al-Qur'an dan Hadis. Oleh karena itu kami akan mencoba melihat dari dua hal, yang pertama adalah nama kelompok itu sendiri, dan yang kedua substansi pemikiran-pemikirannya.

Ditinjau dari sudut kebahasaan. penggandengan antara kata "Islam" dan "Liberal" itu tidak tepat. Sebab Islam itu artinya tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan liberal artinya bebas dalam pengertian tidak harus tunduk kepada ajaran Agama (al-Qur'an dan Hadis), Oleh karena itu, pemikiran liberal sebenarnya lebih tepat disebut "Pemikiran Iblis" dari pada "Pemikiran Islam", karena makhluk pertama yang tidak taat kepada Allah adalah Iblis.

Sementara dari sisi substansinya, seperti yang terlihat pada point-point yang tersebut di atas, sebut saja misalnya pendapat mereka yang membolehkan lelaki yahudi (non muslim) menikahi wanita muslimat. Pemikiran iblis liberal ini tidak mendasarkan sama sekali terhadap al-Qur'an dan Hadis. Ia hanya mendasarkan pemikirannya kepada rasio dan selera. Padahal al-Qur'an dengan tegas mcnyatakan bahwa wanita muslimat tidak halal dinikahi lelaki kafir dan lelaki kafir tidak halal menikahi wanita muslimat.

Demikian penegasan Allah dalam Surat al-Mumtahanah ayat 10, Dalam hal ini, ahli tafsir kondang al-lmam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir al-Qur'a'n al-Adzim menyatakan bahwa ayat inilah yang mengharamkan wanita muslimat dinikahi orang musyrikin (non muslim}. Demikian pula yata 5 Surat al-Maidah. Keharaman ini juga ditegaskan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-lmam al-Thabari. Sementara itu, para shahabat dan ulama sejak zaman rasulullah hingga sekarang tidak ada yang menghalalkan pernikahan lelaki non muslim dengan muslimah.

Oleh karena itu, pemikiran kelompok liberal ini bertentangan dengan al-Quran, Hadis, dan ijma' (consensus) ulama.

Selanjutnya, bagaimana sikap kita terhadap mereka? Jawabannya adalah:

Kita jangan sekali-kali mengikuti pemikiran-pemikiran mereka, karena al-Qur'an menegaskan dalam Surat al-Ahzab ayat 36, "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan siapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sungguh dia telah tcrsesat dengan kesesatan yang nyata".

Pengertian "faqad dhalla dhalalan mubina" (sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata) ditafsiri dengan ayat 63 Surat al-Nur, "...maka orang-orang yang menyalahi perintah rasul-Nya hendaknya mereka takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih''. Orang yang tersesat dengan kesesatan yang nyata akan ditimpa azab yang sangat pedih, dan siksa yang pedih tidak ada lagi kecuali neraka. Maka mengikuti pemikiran liberal dapat menyesatkan dengan kesesatan yang nyata, dan bahkan dapat menyebabkan orang yang bersangkutan kafir, misalnya apabila ia menentang al-Qur'an dan atau Hadis.

Kepada orang yang mengikuti pemikiran liberal ini, kita menganjurkan agar mereka segera bertobat dan kembali pada jalan yang benar. Apabila mereka mau bertobat, maka mereka kembali menjadi orang-orang Islam. Namun apabila mereka tidak mau bertobat, maka hukum Islam menegaskan bahwa orang-orang yang murtad wajib dihukum mati.

Risalah Untuk Saudariku

06 September, 2005

Assalamu'alaikum wr wb

Wanita adalah makhluk yang banyak mendapat perhatian dari Allah dan Rasul-Nya. Hingga tidak mengherankan jika di dalam Al-Quran terdapat nama surat khusus bagi wanita, surat Al-Nisa'. Selain itu, di dalam Al-Quran juga terdapat surat Maryam. Selain itu, Nabi saw dalam berbagai haditsnya banyak memberikan perhatian bagi perempuan. Sehingga bukan kebetulan jika salah satu wasiat terakhir beliau menjelang wafat adalah; al-nisa’, al-nisa’, al-nisa’. Bahkan beliau menyatakan bahwa tidak ada fitnah yang besar selain wanita.

Dewasa ini, wanita Islam banyak mengalami semacam attack of ideology dan usaha mengaburkan nilai-nilai iman dan akidah. Di Paris, hijab dipijak-pijak. Di Jerman juga jilbab merupakan jati diri Muslimah yang harus dihilangkan. Di Indonesia sendiri, isu germil (gerakan hamilisasi) dalam upaya kristenisasi wanita bukan merupakan isapan jempol belaka. Bahkan isu "kawin-campur" akhirnya digulirkan. Alasannya cukup sederhana: untuk mewujudkan pluralisme agama dan menjalin kehidupan lintas-agama yang lebih toleran dan harmonis. Sasarannya tidak jauh-jauh: kaum Muslimah, saudariku yang tercinta.

Tulisan-tulisan ini merupakan respon dari seorang akhwat yang meminta kita untuk berbicara seputar wanita. Mesklipun penulis sendiri menyadari bahwa kemungkinan besar isi tulisan ini tidak begitu menyentuh hal-hal detail mengenai pernik-pernik kehidupan wanita.

Wanita Muslimah dan Malu

Malu merupakan moral Islam yang sangat agung. Ia begitu sederhana tampaknya. Ternyata, malu merupakan nilai yang sangat mulia dalam kehidupan seseorang, baik secara individu maupun sosial.

Apa arti malu?

Amru Khalid, seorang dai terkenal dari Mesir di dalam bukunya 'Akhlaq al-Mu'min (Moral Seorang Mukmin) menyatakan bahwa kita terkadang mendengar bahwa si fulan itu "pemalu". Atau si fulan memiliki rasa malu. Jadi apa maksud dari malu itu? Malu artinya: ketertekanan jiwa. Artinya: jiwa (diri) tidak mampu untuk melakukan perbuatan-perbuatan jelek atau sesuatu yang tidak baik. Diri tidak kuat untuk melakukannya. Seorang pemalu tidak sanggup melihat dirinya terhina di hadapan Allah, di hadapan manusia atau di hadapan dirinya sendiri.

Dapatkah saudari rasakan indahnya kata-kata tersebut. Betapa diri yang memiliki rasa malu jiwanya akan merasa sempit. Tidak leluasa untuk berbuat sesuka hati. Tidak akan mudah mengatakan "bukan urusan elu". Emang gue pikiran. "Badan-badan gue, enak aja lu melarang gue, emang elu siapa gue?

Subhanallah! Orang yang memiliki rasa malu adalah mereka yang peka atas diri dan lingkungannya, apalagi seorang perempuan. Jadi, mari kita konklusikan bahwa malu itu berada dalam jiwa. Ia berada dalam hati.

Kata Nabi saw tentang malu

Apa kata Nabi saw tentang malu? Mari sama-sama kita hayati saudariku!

"Iman memiliki 67 cabang, dan malu adalah cabang dari iman" (HR. Bukhari (Hadits no. 9), Muslim (Hadits no. 151) dan Abu Daud (Hadits no. 4676).

Dalam sebuah haditsnya yang lain, beliau bersabda: "Iman itu terdiri dari 77 cabang, yang paling atas adalah Lailahaillallaah dan yang paling bawah adalah menghindarkan duri dari jalan. Dan malu merupakan bagian dari iman" .

Lalu di manakah posisi seorang wanita dari rasa malu ini? Adakah dalam hati seorang wanita rasa malu di tengah-tengah globalisasi yang "buta" dan tak mengenal "warna" ini? Rasa malu untuk tidak memakai jilbab bukanlah malu. Justru wanita Muslimah adalah mereka yang malu kalau rambutnya yang indah dilihat orang yang tidak pantas dan diharamkan untuk melihatnya. Apakah masih ada yang menganggap pakai jilbab itu ketinggalan zaman? Kemudian malu kalau tidak diurai rambutnya. Ah....saudariku! Malu itu dalam hati, bukan dalam bibir. Karena banyak sekarang wanita yang pandai "menanam tebu di bibirnya".

Adalah salah pemahaman jika mengatakan bahwa jilbab itu merupakan pakaian orang Arab, layaknya jubah. Maka biar saja yang memakai jilbab itu orang Arab, kita mah yang di Indonesia cukuplah pake "Kudung Gaul; Berjilbab Tapi Telanjang, demikian judul buku Abu Al-Ghifari. Bukankah kudung gaul lebih modis? Lebih menarik dan memikat mata orang yang memandangnya?

Coba kita hayati kembali sabda Nabi saw di atas. Bukankah iman itu tidak akan sempurna tanpa malu? Karena malu merupakan cabang dari iman, berarti tanpa malu iman kita tidak akan pernah sempurna. Lalu bagaimana dengan para artis yang membuka auratnya? Apakah itu menandakan bahwa iman mereka tidak sempurna? Ya! Iman mereka tidak sempurna kalau mereka mengumbar aurat. Karena dia tidak menghargai perintah Allah dalam Al-Quran. Juga tidak mengindahkan ajaran Nabi-Nya yang mulia, Muhammad sang Nabi Agung. Nabi yang membawa akhlak malu, dan memang beliau adalah pemalu.

Fenomena "tidak tahu malu" dan ramalan Nabi saw

"Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulillah saw beliau berkata:"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum aku lihat saat ini; pertama, satu kaum yang membawa cemeti (cambuk) seperti ekor sapi. Mereka memukul manusia dengan cemeti tersebut. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang (nisa'un kasiyatun 'ariyaât). Mereka berlengang-lenggok dan menggoyang-goyangkan kepala mereka seperti ponok unta yang condong. Wanita-wanita tersebut tidak akan masuk surga dan tidak dapat mencium baunya pun. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian"(HR. Muslim).

Di berbagai TV, fenomena pameran “pusar” bukan hal yang tabu. Sebut saja Inul yang banyak digemari oleh semua level umur di tanah air kita. Dari anak-anak hingga kakek-kakek gemar nonton Inul. Di jalan-jalan, pemuda-pemudi yang berpelukan dan berciuman adalah hal yang biasa. Saudariku! Lihatlah di layar TV kalian, bagi perempuan membuka aurat dianggap sebagai “penyedap rasa” dan “bumbu pemandangan”. Tidak usah heran kalau Muslimah yang menggunakan jilbab akan “dicibirkan”. Betapa dunia kita sekarang sudah terbalik 100%. Laki-laki lebih rapi dibandingkan dengan perempuan.

Nabi saw tidak pernah meleset dalam memberikan sebuah ramalan. Wanita yang “berpakaian tapi telanjang” itu sudah berada di depan mata kita semua. Mengenakan Jeans yang ketat, sama saja dengan telanjang, karena menampakkan bentuk tubuh. Memakai baju you can see dan pakaian transparan lainnya adalah kebutuhan hidup, bahkan syarat untuk disebut sebagai wanita modern dan “melek” modernisasi. Walaupun ada yang mengenakan jilbab, namanya “kudung gaul”. “Berjilbab tapi telanjang”.

Para wanita yang melakukan itu adalah para wanita yang ‘tidak tahu malu’. Mereka yang tidak memiliki sensitivitas kewanitaan. Merekalah yang tidak akan mencium bau surga Allah. Betapa ruginya mereka. Saya yakin, kalian tidak ingin seperti itu. Sungguh! Hilangnya rasa malu adalah awal dari kehancuran seseorang.

“Sesungguhnya Allah jika ingin menghancurkan seseorang, Ia akan mencabut rasa malu dari dalam dirinya. Apabila rasa malu itu telah dicabut (darinya), maka engkau akan menemuinya sebagai seorang yang dibenci dan menjijikan. Apabila engkau menemukannya dalam keadaan demikian, maka akan dicabut dari dalam dirinya sifat amanah. Dan jika telah dicabut dari dalam dirinya sifat amanah itu, maka engkau akan menemukannya sebagai seorang yang pengkhianat dan dikhianati.

Jika engkau mendapatinya dalam keadaan demikian, maka akan dicabut dari dalam dirinya rahmat. Dan jika rahmat telah dicabut darinya, maka engkau akan menemukannya sebagi seorang yang terkutuk dan terlaknat. Dan jika engkau menemukannya dalam keadaan demikian, maka dicabutlah darinya simpul (ikatan) Islam” (HR. Ibnu Mâjah, Hadits 4054).

Oleh karenanya, memupuk rasa malu agar tetap terpatri erat dalam hati adalah kewajiban kita. Waspadailah fenomena hilangnya rasa malu ini, agar tidak menjadi pribadi yang hancur berantakan. Kiranya tidak ada seorang wanitapun yang akalnya waras: ingin hancur hanya karena tidak bisa menahan diri dari godaan para wanita yang sudah kehilangan ‘rem’ dan kendali hidupnya. Semoga. [Qosim Nursheha Dzulhadi]

Wassalamu'alaikum wr wb

Biografi : Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni

03 September, 2005
Assalamu'alaikum wr wb

Beliau berasal dari keluarga Majdu' al-Qarni, lahir di tahun 1379 H di perkampungan al-Qarn, sebelah selatan Kerajaan Arab Saudi. Meraih gelar kesarjanaan dari Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Imam Muhammad ibn Su'ud tahun 1403-1404 dan gelar Magister dalam bidang Hadits Nabi tahun 1408 H dengan tesis berjudul al-Bid'ah wa Atsaruha fi ad-Dirayah wa ar-Riwayah (Pengaruh Bid'ah terhadap ilmu Dirayah dan Riwayah Hadits).

Gelar Doktornya diraih dari Universitas yang sama pada tahun 1422 H dengan judul disertasi "Dirasah wa Tahqiq Kitab al-Mafhum 'Ala Shahih Muslim li al-Qurthubi" (Studi analisis Kitab al-Mafhum 'Ala Shahih Muslim karya al-Qurthubi). Ia telah menghasilkan lebih dari delapan kaset rekaman yang memuat khotbah, kuliah, ceramah, sejumlah bait syair dan hasil seminar-seminar kesusatraan.

Beliau juga penulis buku "La Tahzan", "30 Tips Hidup Bahagia", "Berbahagialah : Tips Menggapai Kebahagiaan Dunia Akhirat", "Menjadi Wanita Paling Bahagia", "Muhammad Ka annaka Tara", "Bagaimana Mengakhiri Hari-Harimu".dll

Ia juga hafal Al-Quran (yang merupakan syarat mutlak sebagai mahasiswa di Saudi Arabia, pada umumnya), dan juga hafal kitab hadits Bulugh al-Maram serta menguasai 5000 hadits, dan lebih dari 10000 bait syair Arab kuno hingga modern.

Beberapa syair dari beliau :

"Kutanamkan di dalamnya mutiara,
hingga tiba saatnya ia dapat menyinari tanpa mentari
dan berjalan di malam hari tanpa rembulan.
Karena kedua matanya ibarat sihir dan keningnya laksana pedang buatan India
Milik Allah-lah setiap bulu mata, leher dan kulit yang indah mempesona..."

--------------------------------------

"Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap yang Maha Agung, sedang semua makna,
akan lebur, mencair, ditengah keagungan-Mu, wahai Rabb ku"

Wassalamu'alaikum wr wb

Bagaimana Menyambut Hari-harimu

01 September, 2005
Oleh : Syaikh Azhari Ahmad Mahmud

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah, walinya orang-orang yang benar dan tempat berharap bagi orang yang berdo`a. Shalawat dan salam teruntuk pilihan para Rasul , keluarganya dan para shahabatnya.

Saudaraku ? muslim, Hari-harimu engkau lewati begitu saja, sesaat demi sesaat. Semua berlalu begitu cepatnya. Begitulah. Dirimu berpindah dari pagi ke petang, dan dari petang hingga pagi kembali. Apakah engkau pernah bermuhasabah (introspeksi) terhadap dirimu sendiri pada suatu hari? Sehingga engkau bisa melihat lembaran-lembaran harimu, dengan amal apa engkau membukanya dan dengan amal apa pula engkau menutupnya?

Bakr Al Muzni berkata, "Tidak ada satu haripun yang dikeluarkan oleh Allah ke dunia, kecuali berkata, `Wahai anak Adam, manfaatkanlah aku. Karena mungkin saja tidak ada hari lagi buatmu setelahku`. Dan tidaklah ada malam, kecuai berseru,`Wahai anak Adam, manfaatkanlah aku. Karena mungkin saja tidak ada malam lagi bagimu setelah aku`."

Maka telah berapa banyak hari yang engkau lewati. Berapa banyak umur telah engkau lalui. Namun, teramat sedikit orang yang mau bermuhasabah terhadap dirinya. Dan sedikit sekali orang yang mau mengetuk jiwanya dengan cemeti muhasabah. Mereka menjalani hari-harinya dalam kelalaian dan panjang angan-angan yang tak ada faidahnya.

Ketika fajar menampakkan benang-benang cahayanya, engkau saksikan, kebanyakan manusia menyambut hari-harinya dengan niat yang tidak benar. Setelah berlalunya siang dan berganti malam, engkau bisa saksikan, mereka kembali ke peraduan mereka dengan niat seperti itu pula.
Saudaraku ? muslim, Matahari senantiasa terbit dan tenggelam. Tetapi apakah engkau telah menghisab dirimu sendiri pada suatu hari? "Amal shalih apakah yang hendak kuperbuat ? Amal apakah yang akan aku hadirkan untuk hari ini?"

Memang benar, umumnya manusia tidak pandai dalam mengatur hari-hari mereka. Padahal ? dirimu wahai anak Adam, akan senantiasa dihitung dan ditulis pada hari- hari itu.

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata,"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang juapun." (QS Al Kahfi : 49).
Dan berfirman Allah,

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan- pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Infithar : 10-12).
Maka jiwa-jiwa akan dihisab, amal-amal akan ditulis. Dan seandainya orang yang lalai itu sadar, sungguh mereka akan memelihara diri dan menjaganya dari jalan kebinasaan. Namun sedikit sekali orang yang sadar, sedikit sekali orang yang memperhatikan jalan itu.

Sebagian orang yang bijak berkata, "Jika seseorang memasuki waktu pagi, hendaklah ia berniat dengan empat perkara. Pertama, melaksanakan yang diperintahkan Allah. Kedua, menjauhi laranganNya. Ketiga, inshaf (berbuat adil) terhadap orang yang ada diantara mereka, dan dalam bermu`alamahnya. Keempat, ishlah (memperbaiki hubungan) antara ia dengan musuh-musuhnya. Apabila ia berada di atas niat ini, maka aku berharap ia termasuk orang yang shalih dan beruntung."

Maka perhatikanlah wahai orang-orang yang berakal, hisablah dirimu ! Apakah engkau termasuk jenis ini? Jika ya, perbanyaklah pujian kepada Allah dan mohonlah tambahan fadhilah serta istiqamah di atas petunjukNya. Tetapi, jika engkau tidak termasuk jenis ini, kembalilah ke jalan itu sebelum waktunya lewat. Berlapanglah untuk memperbaiki dirimu, dan mintalah taufiq kepadaNya menuju jalan kebahagiaan.

Wahai orang yang lalai dari hari-harinya. Ketahuilah, bahwa dirimu tidak akan di campakkan! Wahai orang yang suka berbuat sia-sia, ketahuilah, dirimu akan dihitung tentang semua amalanmu! Tidak akan berlalu waktu pagi, kecuali ia mengajak dirimu menuju Rabbmu .

Rasulullah bersabda,

Tidaklah terbit matahari, kecuali diutus dua malaikat pada kedua sisinya. Keduanya memperdengarkan kepada penduduk bumi, kecuali tsaqalain (manusia dan jin), "Wahai sekalian manusia, marilah menuju kepada Rabb kalian. Sesungguhnya sedikit dan cukup lebih baik daripada banyak namun melalaikan." Dan tidaklah matahari itu terbenam, kecuali diutus dua malaikat pada kedua sisinya. Mereka berkata,"Ya Allah percepatlah untuk orang yang berinfaq gantinya, dan percepatlah untuk orang yang bakhil kehancurannya. (HR Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al Hakim; Shahih Targhib susunan Syaikh Al Albani ).

Sungguh kasihan bagi orang-orang yang telah berlalu hari-hari mereka dengan sia- sia, tidak berada dalam ketaatan kepada Allah . Terbitnya matahari di tengah hari-hari mereka, disambutnya dengan perbuatan maksiat. Ketika tenggelamnya ditutup pula dengan kemaksiatan. Ketahuilah ! Umurmu tidak lain hanyalah hari-harimu saja. Maka, ketika maut datang menjadi terputuslah hari-harimu.

Ingatlah kematian setiap pagi dan petang hari, Dan peliharalah waktumu yang teramat pendek Taruhlah engkau telah mendapatkan semua yanng di bumi Maka adakah setelah selain kematian ?

Daud At Thay berkata, "Sesungguhnya malam dan siang hanya marhalah-marhalah (tahapan). Manusia menempuhnya, marhalah demi marhalah. Sehingga hal seperti itu akan berhenti di akhir safar mereka. Jika engkau mampu mengetengahkan bekal pada setiap marhalah, maka kerjakanlah. Sesungguhnya terputusnya safar adalah suatu yang amat dekat. Dan urusan itu bisa lebih cepat. Maka, berbekallah untuk safarmu ?"

Saudaraku ? muslim, Begitulah perkataan orang-orang shalih yang sadar terhadap hari-harinya. Mereka ingin sekali menghabiskan waktunya dalam ketaatan kepada Allah. Maka, sepatutnya bagi orang yang berakal untuk menghisab dirinya, mengarahkannya menuju jalan ketaatan untuk menyongsong hari-harinya yang baru.

Adapun thariqah (methode) muhasabah, sebagaimana dikatakan oleh Al Mawardi , "Hendaklah seseorang memperhatikan pada malam hari terhadap apa yang telah ia kerjakan pada siang harinya. Karena malam lebih bisa memberi peringatan dan lebih memunkinkan untuk konsentrasi. Seandainya perbuatannya itu terpuji, maka ia bisa menyetujui dan bisa mengikutinya lagi dengan hal-hal yang dapat menghiasinya. Sebaliknya, apabila perbuatannya tercela, ia bisa mengetahuinya dan bisa mengakhiri di masa mendatang."

Saudaraku ? muslim, Orang-orang shalih selalu bermuhasabah terhadap dirinya. Tidak akan terlewat waktu-waktu mereka dengan percuma. Tidak akan berlalu umur mereka, kecuali dalam ketaatan. Maka, jangan sampai engkau kecolongan wahai orang-orang yang berakal. Sesungguhnya hari-harimu itu dianggap sebagai ghanimah, maka seharus engkau mensyukurinya. Sebagaimana perkataan Sa`id bin Jubair , "Setiap hari yang dilalui oleh seorang mukmin adalah ghanimah."

Memang benar, karena hal itu merupakan kesempatan untuk menambah kebaikan, menabung amal-amal shalih, serta merupakan kesempatan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Namun sedikit sekali orang yang memahami hal ini, dan mau memanfaatkan waktu-waktu mereka. Bahkan umumnya mereka menghabiskan umur dan hari-hari mereka dalam kelalaian dan kesia-siaan. Dunia berserta mimpi-mimpinya telah melalaikan mereka. Dan keindahan dunia, telah menghalangi mereka dari jalan petunjuk. Sementara itu, syetan terus memperpanjang khayalan-khayalan mereka. Allah berfirman,

Syetan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. (QS. Muhammad : 25)
Hasan Al Bashri berkata, "Dia (syetan) menghiasi kesalahan dan memanjangkan angan-angan bagi mereka." Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, "Yang akan terlahir karena banyaknya berangan-angan adalah kemalasan menjalankan ketaatan, menunda-nunda taubat, ambisi terhadap dunia, lupa akhirat, serta mengeraskan hati. Karena kelembutan dan kejernihan hati terbentuk hanyalah dengan mengingat kematian, alam kubur, pahala, dosa dan dahsyatnya hari kiamat."

Sesungguhnya orang-orang yang berakal akan menjadikan hari-harinya ladang untuk akhirat. Dia akan menanam, mengairi dan mengolahnya dengan amal-amal shalih, sehingga bisa memetik hasilnya di kemudian hari, yaitu pada saat manusia hanya mendapatkan kebaikan atau keburukan yang pernah ia kerjakan. Rasulullah bersabda,

Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara. Masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, kayamu sebelum tiba masa fakirmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan hidupmu sebelum masa matimu. (Riwayat Al Hakim, Shahih Thargib Al Albani, 3355).

Saudaraku muslim ? Apa yang telah engkau persiapkan untuk suatu hari; yang engkau akan disendirikan di dalam kuburmu? Apakah dirimu termasuk orang-orang yang terlalaikan oleh angan- angan kosong, ataukah termasuk orang yang memperhatikan hari esok? Sesungguhnya orang yang yang mendapatkan taufik ialah orang yang bisa memanfaatkan hari-harinya. Sedangkan orang yang benar-benar celaka ialah orang yang menyia-nyiakan hari-harinya. Adakah orang yang lebih celaka daripada orang yang diberikan panjang umur kemudian menghadap Rabbnya dengan membawa sedikit kebaikan ? maka sadarlah, hai orang-orang yang lalai.

Ketahuilah ! Bahwa dalam hari-harimu ada kesempatan. Maka, manfaatkanlah dan jangan engkau menunda-nunda kebaikan hingga hari esok. Jika kemarin engkau berbuat dosa, maka, lipatgandakanlah kebaikan, niscaya engkau akan terpuji. Jika engkau manfaatkan hari-harimu, maka faidahnya akan kembali kepadamu. Hari kemarin telah berlalu, tak mungkin akan kembali. Janganlah engkau menunda-nunda kebaikan hingga esok. Mungkin hari esok akan hadir, namun engkau telah tiada

Wahai orang-orang yang menjadikan hari-harinya sebagai tunggangan syahwat belaka, sadarlah ? dan ketahuilah! Bahwa umur meski terasa panjang, namun hari- harimu senantiasa menggerogoti dan tidak ada setelah itu, kecuali kematian. Maka bersegeralah bermuhasabah diri dan camkanlah! Sesungguhnya, dunia merupakan tempat tipuan. Tidaklah ada yang mempercayainya kecuali orang jahil dan lalai.

Maka jika memasuki waktu pagi, mulailah dengan berdzikir kepada Allah , sebagaimana diajarkan Rasulullah ,

Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami setelah Dia mematikan kami, dan hanya kepadaNya kami kembali. (HR Bukhari).

Songsonglah hari-harimu dengan niat yang benar, berazam (bertekad) berbuat taat, menjauhi maksiat dan tidak lupa meminta kepada Allah taufikNya menuju keridlaanNya.
Janganlah dirimu melupakan dzikir kepada Allah, dan janganlah ada hari yang berlalu tanpa dzikrullah.

Laksanakanlah perintah-perintah Allah yang telah diwajibkan kepadamu, terutama shalat lima waktu ketika muadzin memanggilmu. Tahanlah sifat yang merugikan kaum muslimin. Berikanlah kasih-sayang kepada orang-orang lemah dan ajarilah orang yang tidak mengetahui.

Tersenyumlah di hadapan kaum muslimin. Karena itu merupakan shadaqah. Jadikanlah dirimu sebagi orang yang suka memberi nasihat di hadapan muslimin, dan jangan melalaikan mereka. Cintailah kebaikan pada kaum muslimin, sebagaimana engkau mencintai kebaikan untuk dirimu sendiri.

Janganlah meremehkan amal kebaikan, meskipun hal itu remeh menurutmu. Janganlah engkau membiarkan berlalu satu kesempatan pun untuk bertaqarrub kepada Allah, kecuali engkau memanfaatkannya. Bersemangatlah memperbanyak mengintai kebaikan, sebagaimana engkau bersemangat mengintai harta dunia.

Jauhilah tempat-tempat syubhat (merugikan), dan menjauhlah dengan membawa agamamu, sehingga engkau tidak akan terkoyak dengan syubhat itu. Jauhkanlah dirimu dari segala sesuatu yang bisa menyeretmu ke dalam kemaksiatan kepada Allah, atau yang dapat mendekatkan dirimu ke dalam maksiat. Berniatlah selalu untuk berbuat kebaikan dan menjauhi yang haram. Ketahuilah, bahwa di dalam niat berbuat baik terdapat balasan dan pahala.

Saudaraku? ? muslim, Sesungguhya pintu-pintu kebaikan teramat banyak, tak terhitung. Dan orang yang mendapat taufik ialah yang menjadikan hari-harinya sebagai hari-hari penuh kebahagiaan, berusaha dengan keras berbuat ketaatan dan kebaikan. Berbekallah wahai saudaraku, untuk hari akhiratmu! Janganlah masuk dalam lembaranmu, kecuali yang bisa membahagiakanmu kelak ketika engkau saksikan. Mulailah hari-harimu dengan kebaikan dan tutuplah dengan kebaikan juga. Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk para pembaca yang budiman. Dan semoga kita selalu mendapatkan taufik dan hidayah Allah . Amin.

Majalah As Sunnah Edisi 10/Tahun VI/1423H-2003M

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

Bilal Bin Rabah R.A.

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Kisah tentang Muadzin sejati Rasulullah saw

Siapakah gerangan lelaki yang ketika didera siksa dahsyat Kafir Quraisy, hanya kata-kata “ Ahadun-Ahad “ yang keluar dari mulutnya, Siapakah pula lelaki yang pada hari-hari akhirnya mengulang-ulang kata-kata, “Besok kita akan bertemu dengan para kekasih (Muhammad dan para sahabatnya)” ?

Dialah Bilal Bin Rabah, Semoga Allah meridloinya, lelaki yang lahir di Mekah, sekitar 43 tahun sebelum hijrah itu tumbuh di Mekah sebagai seorang hamba sahaya milik anak-anak yatim keluarga Bani Abdud Dar yang berada di bawah asuhan Umaiyah bin Khalaf.

Ketika pada masa permulaan datangnya Islam, Bilal masuk dalam deretan kelompok yang pertama-tama memeluk Islam (Assabiqunal Awwalin). Taslimnya Bilal saat di atas permukaan bumi baru hanya ada segelintir pemeluk Islam, Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar Sidik, Ali bin Abi Talib, Ammar bin Yasir dan ibunya; Sumaiyah, Shuhaib Ar-Rumi dan Miqdad bin Aswad.

Bilal adalah salah seorang sahabat Nabi yang paling banyak merasakan siksa dan kekerasan kaum musyrikin Quraisy. Para pemeluk Islam saat itu, rata-rata mempunyai pelindung dari keluarga mereka kecuali dia, Ammar bin Yasir beserta bapak dan ibunya, dan Shuhaib. Karenanya mereka ini banyak menjadi sasaran kesewenang-wenangan kaum musyrikin Quraisy.

Pada suatu hari, ketika matahari di atas kepala dan pasir Mekah seolah mendidih karena sangat panasnya, Umaiyah bin Khalaf dan sekelompok kaum musyrikin melepas bajunya, lalu memakaikan baju besi dan menjemurnya di terik matahari. Selama itu tidak henti-hentinya dia dicambuki dan disuruh mencela Nabi Muhammad saw.

Tetapi selama itu juga, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Bilal kecuali, “Yang Mahaesa! Yang Mahaesa! “ Ahadun-Ahad “

Bila mereka sudah lelah menyiksanya, Umaiyah mengikat lehernya dengan tali besar lalu menyerahkannya kepada anak-anak untuk mereka seret berkeliling kota Mekah.

Setelah itu Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar Sidik ra. setelah dia beli seharga 9 uqiah emas (1 uqiah = 31, 7475). Umaiyah bin Khalaf menjualnya mahal, dengan harapan Abu Bakar enggan membelinya, padahal dalam hatinya dia mengatakan, “Jika dia membelinya 1 uqiah pun akan saya jual.” Sebaliknya Abu Bakar juga mengatakan dalam hati, “Jika tidak mau menjualnya di bawah harga 100 uqiah pun akan saya beli.”

Hal itu membuat Bilal gembira sekali. Dia memulai fase hidup baru. Di kemudian hari dia ikut hijrah ke Madinah bersama kaum Muslimin yang lain.

Muazin Rasul saw. sepanjang hidup beliau. Suatu ketika, setelah Nabi wafat, dia mengumandangkan azan, tetapi setelah sampai pada kata-kata, “Asyhadu anna Muahammadan Rasulullah (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah)” dia menangis terisak-isak dan meminta kepada Abu Bakar agar dibebaskan dari tugas itu. Dia tidak mampu lagi melakukannya setelah Nabi tidak ada.

Bilal termasuk anggota delegasi dakwah Muslimin pertama yang berangkat ke Syam, dia menetap di Darya (dekat Damaskus) hingga Umar bin Khatab datang ke Damaskus dan menyuruhnya untuk mengumandangkan azan kembali. Umar sangat mencintai dan menghormatinya, dia pernah mengatakan, “Abu Bakar tuan kita dan telah memerdekakan tuan kita (maksudnya Bilal).” Setelah suara azan Bilal mengumandang Umar dan seluruh yang hadir menangis terisak-isak. Mereka teringat saat-saat mendengarkan suara itu pada saat Nabi masih hidup.

Bilal berpulang ke rahmatullah setelah pada hari-hari akhirnya mengulang-ulang kata-kata, “Besok kita akan bertemu dengan para kekasih (Muhammad dan para sahabatnya)”. Semoga Allah meridlai dan memberinya pahala yang baik atas kontribusi yang dia persembahkan kepada Islam dan Muslimin.

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.