<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11776877\x26blogName\x3dYoung+Muslims+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://youngmuslimsindo.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://youngmuslimsindo.blogspot.com/\x26vt\x3d-4458987010061084945', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Young Muslims Indonesia

Barangsiapa yang menempuh jalan yang menuju ke pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,
dan para malaikat mengembangkan sayapnya karena senang pada orang yang mengincar ilmu,
serta seluruh penghuni surga dan bumi bahkan ikan di kedalaman lautan, memohon ampunan untuknya

[HR. Ibnu Hanbal 196]

Islam, Warisan Istimewa yang Diabaikan Barat

09 December, 2007

Roger Garaudy, intelektual terkemuka asal Perancis, punya “angan-angan” menarik dan futuristik. Menurutnya, andai saja Barat memilih dan menerima Islam sebagai sistem atau pandangan hidup (wordview), maka Barat tidak akan melakukan penjajahan di dunia Islam.

Selain itu, bangsa-bangsa Barat juga tidak akan menggelar perang dan merampas hak-hak kehidupan bangsa lain, terutama umat Islam. Inilah nasib tragis yang dialami Barat hingga kini. Mereka ingin dan terus ingin menjajah bangsa-bangsa Muslim dengan berbagai cara dan pola.

Tiap tahun mereka merekayasa hegemoni bangsa-bangsa Muslim yang dianggap sebagai ancaman kepentingan Barat. Mengenai hal ini, kita bisa melihat bagaimana mereka (Amerika Serikat/AS, Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Jerman, dan Negara-negara sekutu lainya) bersatu pada memecah wilayah-wilayah Islam di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Sekitar 2001, seorang tokoh pendidikan keturunan Arab pernah bercerita, AS berharap tahun 2002 Indonesia mengalami Balkanisasi.

Bangsa Barat bersikap serakah terhadap masyarakat Islam, menurut Garaudy, karena mereka memilih renaisans (kelahiran kembali) atau- dalam bahasa orientalis aufklarung (pencerahan)- Italia dibanding memilih renaisans Islam.

Padahal, bila ditelisik masa renaisans Islam lebih dulu lahir di Barat. Tepatnya di Spanyol. Sayangnya renaisans di Spanyol diabaikan Barat, dan mereka memilih renaisans Italia. “Masa kelahiran kembali (renaisans) Barat telah terjadi di Spanyol Islam-ketika Bani Ummayah berkuasa- empat abad sebelum renaisans di Italia, ” terang Gaurady (Roger Garaudy, Promesess de l’Islam, 1981. Alih bahasa Prof. Dr. H. M. Rasyidi).

Ketika Islam masuk di Gibaltar (Jabal Thariq), Spanyol, oleh pasukan Islam di bawah komando Ziyad ibn Thariq, banyak masyarakat Barat yang memilih menjadi Muslim. Sementara mereka yang tetap pada agama Kristen dilindungi kendati mereka tidak memeluk Islam. Tidak ada gereja yang dihancurkan, dan rumah-rumah mewah mereka tetap dibiarkan berdiri.

Setelah Islam diterima di kawasan ini, di tempat ini pula muncul ulama, filsuf, hukama, qadli, dan ilmuan-ilmuan masyhur dan penting yang telah menyumbangkan ilmu-ilmu mereka kepada Barat. Di sini kita bisa menyebut Ibn Rusyd (pakar perbandingan fiqh dan filfasat, Al-Qurtubi (mufasir), dan lainnya di berbagai tempat.

Lembaga pendidikan tinggi setingkat universitas (jami’ah) dan jabatan profesional dalam ilmu adalah temuan muslim. Pengangkatan atau wisuda seorang murid yang telah menyelesaikan pendidikan dan lulus ujian telah menjadi tradisi sejak didirikan universitas tertua di dunia Al-Azhar di Kairo. Tradisi ini mengajarkan bahwa sang murid sudah berhak untuk menjadi muallim (pengajar).

Klasifikasi materi buku-buku di perpustakaan besar memunculkan berbagai karya referensi dan karya bibliografi. Karya ensiklopedi pertama adalah buatan Ikhwan al-Shafa tahun 983 M, tapi Marshal Cavendish-lah 800 tahun kemudian yang dianggap sebagai penemu ensiklopedia hanya karena ia bangsa Barat dan menyusunnya dalam bahasa Inggris.

Ilmu pengetahuan yang maju, peradaban yang tinggi dan perpustakaan besar dengan beribu-ribu buku telah menarik begitu banyak ilmuan dari seluruh penjuru dunia tak terkecuali ilmuan Barat yang sengaja belajar ke pusat-pusat peradaban Islam tersebut. Pada gilirannya para ilmuan Barat yang pulang kembali ke negerinya menjadi sebab munculnya renaisans di Barat.

Methode ilmiah adalah sumbangan peradaban Islam terbesar pada pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam laporan laboratorium Al-Battani (w. 929M), Al-Biruni (w. 1048M) dan Ibnu Haitsam (w. 1039M), kita bisa jumpai penjelasan dan penggunaan methode tersebut. Tapi yang dianggap penemu methode ilmiah adalah Roger Bacon karena ia mensekulerkan ilmu pengetahuan dengan methode ilmiah tersebut.

Di bidang matematika, Al-Khwarizmi (w. 850) menemukan algoritma (diambil dari namanya) dan aljabar (dari judul bukunya berjudul Al-Jabr wa al-Muqobbala), 300 tahun kemudian dunia Barat mengenal angka nol dan mengadopsi angka Arab dan meninggalkan sistem angka romawi yang rumit dan tak bertele-tele. Sunguhpun kini aljabar dan algoritma wajib diajarkan, tak ada sejarah yang diajarkan di kelas sekedar menuliskan nama Al-Khwarizmi sebagai penghormatan.

Hal serupa terjadi pada bidang kesusastraan. Misalnya, novel Alf Laila wa Lailah (kisah Seribu Satu Malam) sebenarnya bukan mahakarya sastra, meskipun diakui sebagai karya seni dengan kreatifitas isinya yang tinggi, tetapi salah satu tokohnya Abu Nawas (w. 810) lebih terkenal karena anekdot dan kelucuannya dari pada filsafat dan kearifannya.

Demikian pula Ibnu Thufail (w. 1185).Ia adalah pengarang novel-novel filsafat yang paling dini. Karyanya risalah Hayy Ibnu Yaqzan (Kehidupan Ibnu Yaqzan) banyak dijiplak dan cerita Robinson Crusoe karya Dafoe adalah adalah tiruan rasis darinya. Tentu saja Dafoe yang lebih terkenal di dunia sastra Barat.

Model orbit planet Copernicus yang kemudian dirumuskan dengan baik oleh Kepler dalam Hukum Kepler I, II dan III sebenarnya telah dihasilkan dari laboratorium di Maraga oleh ilmuan seperti Al-Tusi (w. 1274 M) yang kemudian diteruskan oleh Ibnu Al-Syatir (w. 1375 M) di Damaskus.

Ibnu Al-Haytsam (w. 1039 M) mempelopori penelitian tentang optika. Eksperimennya menggunakan lebih dari 27 jenis lensa. Roger Bacon, Leonardo da Vinci dan Kepler bahkan mungkin Newton telah mengambil inspirasi bahkan menjiplak dari bukunya Kitab Al-Manazhir (Kamus Optik). Sebab teori tentang mata yang bukan sumber cahaya (mirip kesimpulan Newton yang menggugurkan pendapat Euclid dan Ptolomy), hukum refleksi dan refraksi (yang lebih terkenal dengan hukum Snellius) serta pertambahan ukuran bintang dekat zenith sesungguhnya telah dirumuskan dengan baik oleh Ibnu Al- Haytsam lewat berbagai eksperimennya.

Belum lagi ilmu kedokteran. Dunia mestinya berterimakasih pada Ibnu Sina. Mereka, bangsa Barat menyebutnya dengan Ave Sena) yang telah menulis Kitab Qanun fi Al-Tibb yang berisi berbagai jenis penyakit dan pegobatannya secara komprehensif. Buku tersebut menjadi acuan selama beberapa abad kemudian dan diajarkan kepada seluruh calon-calon dokter pada saat itu.

Sampai akhir abad ke-19 tingginya ilmu pengetahuan kedokteran sumbangsih para dokter muslim terlihat saat para calon dokter di Prancis harus mendapatkan surat izin praktek dari Kepala Dokter Muslim di Tunisia. Tapi kemudian pemerintah kolonial Prancis melarang keras tindakan tersebut. Eropa berusaha menghapuskannya dengan alasan mengangapnya rendah hanya karena dokter mereka harus merunduk ke Tunisia yang Islam.

Mereka Tidak Jujur

Sayang seribu sayang kejayaan dan kebaikan kaum muslimin itu dicuri dan diaku-aku sebagai hasil karya Barat. Parahnya lagi, hasil karya mulia para ilmuan Muslim itu secara dihancurkan oleh para penguasa yang tidak peduli perjuangan dan pengorbanan umat Islam. Mereka lebih senang korupsi dan berkongsi penjajah Barat, yang sejak semua benci dengan Islam.

Walaupun demikian, Barat betul-betul banyak berhutang kepada Islam. Sayang mereka tak jujur atas sumbangan besar kaum muslimin itu. “Semenjak 13 abad, Barat telah menolak warisan ketiga ini, yaitu warisan Islam yang pada masa lalu mestinya dapat dan terang akan dapat mempertemukan kebudayaan Barat dengan kebudayaan-kebidayaan lainnya di seluruh dunia, ” ujar Garaudy, pemeluk Katholik yang menjadi atheis dan berakhir menjadi Muslim.

Ia menegaskan, jika saja Barat bersikap fair dan merendah, maka mereka akan menjadi bangsa yang bermartabat. ”Selain itu, warisan ketiga itu juga akan membantunya untuk merasakan dimensi-dimensi kemanusian dan ketuhanan yang telah terpisahkan selama kebudayaan Barat berkuasa secara sepihak, mengembangkan kemauannya untuk menguasai alam dan manusia. ”

Bila saja Barat mau menerima Islam, maka Barat tidak akan bernasib seperti sekarang ini:sekular, liberal, dan ambigu, dan rasial.

http://www.eramuslim.com/

Bom Syahid Membunuh Wanita dan Anak-Anak?

Assalamu'alaikum

Pak ustadz, ana mau nanya pendapat ustadz tentang bom syahid yang sedang marak beberapa waktu yang lalu.

Ada sebagian kalangan yang tidak setuju dengan alasan korban bom tersebut bisa jadi anak-anak dan ibu-ibu, dan lagi tindakan tersebut malah membuat israel semakin membabi buta.

Ada sebagian kalangan yang malah menyebutnya hal tersebut adalah sama dengan bunuh diri.

Mohon penjelasan. jazakallah sebelumnya.

As-shiddiq

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Siapa pun orang Israel yang sekarang ini ada di dalam wilayah negara Palestina, apakah dia anggota tentara atau sipil biasa, apakah dia laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak, semua adalah penjajah. Semuanya adalah agresor.

Sebab mereka masuk ke sebuah negeri yang berdaulat tanpa permisi, malah datang dengan mesiu dan bedil, langsung membumi hangus negeri, membunuh rakyat, menembaki anak-anak, merampas harta, menculik aktifis, menyiksa para pemimpin perlawanan, mengusir suatu bangsa.

Pendeknya, mereka 100% adalah penjahat dan pelaku kriminal. Masuk tanpa passpor dan visa. Itu saja sudah cukup untuk dijadikan alasan untuk menembak mati di tempat, siapa pun mereka.

Sudah jutaan kali mereka diperingatkan untuk keluar dari Palestina, tanah yang mereka rampas. Tapi mereka masa bodoh saja. Malah gelombang pendatang yahudi semakin besar saja.

Kini giliran bangsa Palestina sudah bisa bangkit membalas, kok tiba-tiba bilang bahwa bom syahid itu tidak manusiawi, karena membunuh rakyat sipil.

Kita balik bertanya, "Hei Yahudi, apakah kalian tidak ingat bahwa kalian datang kemari sebagai perampok dan pencoleng? Kok tiba-tiba perampok bisa-bisanya bilag bahwa tuan rumah kejam dan tidak berprikamanusiaan?"

Inilogika bengkok dansulit untuk diterimaakal sehat. Kalau giliran yahudi membombardir bangsa Palestina dengan hujan bom, mereka anteng dan santai saja. Tidak ada yang teriak untuk melindungi anak-anak tidak berdosa. Eh, giliran bangsa Palestina menembak dan meledakkan musuh mereka, mereka bilang melanggar HAM. Memangnyakita ini orang bodoh, kok mau-maunya dikibuli yahudi?

Maka wajar bila para ulama dunia bukan sekedar menghalalkan aksi peledakan bom di pemukiman yahudi, tetapi malah menganjurkannya. Kalau aksi itu dianggap bunuh diri, maka mereka memang sudah pasti mati juga. Kalau tidak hari ini, mungkin besok atau lusa. Semua sama saja, mau mati hari ini atau besok. Bedanya hanya masalah waktu.

Kalau tidak percaya, berangkatlah ke Palestina. Tidak usah lama-lama, seminggu saja. Dan rasakan betapa hidup di bawah pendudukan kafir yahudi itu tidak enak. Mati mungkin lebih baik. Bayangkan mereka sudah mengalami pendudukan sejak tahun 1948, nyaris beberapa tahun setelah kita merdeka.

Kenapa sekarang kita malah ikut membantu yahudi dengan mengatakan bom syahid itu sebagai aksi kekerasan?

Mitos Besar Yang Sudah Runtuh

Salah satu mitos besar yang sudah runtuh adalah kepercayaan tahayyul bahwa bila yahudi diserang dengan kasar dan senjata, mereka akan tambah ngamuk.Zaman dahulu mungkin masih ada sebagianorang yang percaya mitos ini.

Tapi hariini yangpercaya mitos ini hanyalah mereka yang sudah dibeli jiwanya oleh yahudi. Mereka yang jadi pengkhiatan bangsa dan rela berdamai dengan yahudi di meja perundingan.

Tapi bagi seluruh rakyat Palestina, mitos ini sudah tumbang sejak lama, setiaknya sejak tahun 1987, saat terjadi gelombang perlawanan besar-besaran Hamas. Ternyata melihat bangsa Palestina maju pantang mundur, tidak takut peluru, justru tentara yahudi lari tunggang langgang.

Padahal yang maju hanya anak-anak kecil berbekal batu kerikil. Sama sekali tidak bisa kita percaya kalau tidak melihat sendiri. Betapa tidak, pasukan terlatih yang mitosnya setinggi gunung, ternyata nyalinya kecil. Buktinya mereka takut bila bangsa Palestina maju menyongsong peluru.

Kalau kerikil anak-anak Hamas di tahun 1987 itu sudah cukup bikin mereka gentar, apalagi sekarang. Anak-anak itu sekarang sudah besar dan sudah bisa bikin bom yang siap meledakkan yahudi menjadi serpihan daging cincang.

Bahkan sekarang mereka tidak perlu lagi mengikat badan dengan bom dan meledakkannya, karena ilmu pengetahuan dan teknologi mereka semakin berkembang. Jangan kaget kalau tiba-tiba mereka bisa bikin roket yang bisa ditembakkan langsung di jantung Tel Aviv atau pusat komunitas yahudi. Roket itu tidak terdeteksi di layah radar, karena tidak terbang terlalu tinggi. Tapi tetap bisa menjangku wilayah yang ingin dijadikan neraka.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

http://www.eramuslim.com/

Semua Yahudi di Tanah Palestina Adalah Kombatan

Banyak yang mengira bahwa Israeli Defense Force (IDF) atau Tentara Israel hanyalah para pemuda-pemudi Yahudi di Israel yang telah dilatih strategi dan cara bertempur secara professional. Sebab itu ketika pejuang-pejuang kemerdekaan Palestina meledakkan bom di wilayah pendudukan Zionis-Israel dan melukai para perempuan dan anak-anak, ada suara-suara miring yang menyatakan bahwa upaya tersebut sebagai terror terhadap warga sipil Yahudi yang tidak bersalah.

Orang-orang yang menyatakan hal tersebut beralasan bahwa salah satu hukum perang dalam Islam adalah melarang anak-anak dan kaum perempuan sebagai target perang dan tidak boleh dibunuh. Benarkah demikian?

Hukum Perang dalam Islam memang demikian. Namun yang dimaksud adalah anak-anak dan para perempuan musuh yang tidak sebagai kombatan, bukan merupakan kekuatan tempur musuh itu sendiri. Namun kenyataan yang terjadi di Palestina berbeda sama sekali. Semua orang Yahudi yang tinggal di Tanah Palestina merupakan kombatan dan terlatih dalam mempergunakan senjata.

Tidak ada Yahudi sipil di Palestina. Semua orang Israel adalah militer. Sebab itu pernyataan yang melarang pejuang-pejuang Palestina membunuh perempuan dan anak-anak Zionis-Yahudi yang berada di wilayah Palestina tersebut adalah salah besar. Semua orang Yahudi yang berada di dalam wilayah Tanah Palestina merupakan musuh yang bukannya lagi boleh, tapi wajib dibunuh (dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat dosa), sampai dibebaskannya Al-Quds dan terusirnya orang-orang Yahudi dari Bumi Palestina.

Liburan di Kamp Militer

Bukan rahasia lagi jika para pelajar Yahudi yang tinggal di wilayah pendudukan senantiasa mengikuti program ‘Liburan di Kamp Militer’, sebuah program pemerintah Zionis yang mengisi masa liburan pelajar-pelajar Israel dengan program dan pelatihan menjadi bagian dari angkatan bersenjata Israel. Israel sendiri menganut sistem militer semesta yang mewajibkan para pemudanya menjadi tentara sukarela IDF yang setiap saat siap diterjunkan ke dalam medan pertempuran. Sedang yang berada di garis belakang menjadi pasukan pendukung seperti yang bergerak di bidang logistik, apakah itu berupa obat-obatan, makanan, sampai bidang dana.

Dan yang terakhir ini, yang mendukung Israel dalam segi dana peperangan, tidak saja berasal dari dalam wilayah pendudukan saja, tapi juga berasal dari seluruh perusahaan pendukung Israel di seluruh dunia, termasuk perusahaan-perusahaan asing yang membuka perwakilannya di Indonesia, seperti perusahaan waralaba makanan Amerika dan sebagainya.


Sebab itu, karena mereka merupakan pendukung aktif tentara Israel, sebagai ‘Batalyon Logistik Israeli Defense Forces (IDF)’ maka sudah semestinya seluruh umat Islam memboikotnya, sama sekali tidak mengalirkan uang kita kepada mereka dan bahkan seharusnya menimbulkan kerugian yang besar kepada mereka. Tentu saja, kondisi di berbagai negara berbeda-beda. Bagi umat Islam di Indonesia, sudah cukup dengan tidak membeli produk-produk mereka, bukan dengan jalan membom outlet-outlet mereka karena akan menyebabkan terbunuhnya banyak saudara-saudara kita yang sama sekali tidak bersalah. Bagi yang ingin melihat daftar perusahaan dan produk yang wajib diboikot silakan klik di www.inminds. Co. Uk.

Sistem militer semesta di Israel adalah serupa dengan yang diterapkan oleh Singapura, karena negeri mini tetangga Indonesia tersebut memang 100% mengadopsi sistem angkatan bersenjata Israel. The Brown Book dan The Blue Book, dua kitab pedoman angkatan bersenjata Singapura dibuat dan disusun oleh para perwira IDF. Sebab itu, negeri mini ini disebut juga sebagai “Basis Israel di Asia Tenggara’.

Terhadap anak-anak Israel yang masih kecil, di bawah 10 tahun, sejak bayi mereka telah diindoktrinasi ayat-ayat Setan Talmud sehingga menjadi anak-anak yang sangat anti Islam. Banyak artikel dan buku yang melukiskan betapa anak-anak Israel turut aktif membantu orangtua dan kakak-kakak mereka membunuhi orang-orang Palestina. Bahkan pernah di dalam satu sekolah taman kanak-kanak di wilayah pendudukan Israel, dilakukan percobaan untuk mengetahui sampai sejauh mana kebencian anak-anak Israel itu terhadap anak-anak Palestina.

Bocah-bocah Israel tersebut diperintahkan gurunya untuk menggambar anak-anak Palestina sesuai dengan perasaan mereka. Hasilnya sungguh membuat kita miris. Banyak dari anak-anak kecil Israel itu menggambar anak-anak Palestina dengan bagian tubuh tidak lengkap. Bahkan seorang anak kecil berusia Sembilan tahun menggambar seorang anak Palestina dengan kepala terpisah dari badan dan menulis kalimat, “Kami membenci kalian semua. Demi Tuhan, Kami akan membunuh dan memisahkan kepala kalian sehingga kalian masuk ke neraka!”

Inilah sedikit bukti-bukti bahwa tidak ada sipil Yahudi di Palestina. Sebab itu, siapa pun umat Islam yang berada di wilayah Palestina maka dia wajib untuk mengusir kaum penjajah ini jalan perang. Karena Zionis-Israel tidak mengerti bahasa lain selain bahasa perang.

(Rizki)

http://www.eramuslim.com/