<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11776877\x26blogName\x3dYoung+Muslims+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://youngmuslimsindo.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://youngmuslimsindo.blogspot.com/\x26vt\x3d-4458987010061084945', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Young Muslims Indonesia

Barangsiapa yang menempuh jalan yang menuju ke pengetahuan,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,
dan para malaikat mengembangkan sayapnya karena senang pada orang yang mengincar ilmu,
serta seluruh penghuni surga dan bumi bahkan ikan di kedalaman lautan, memohon ampunan untuknya

[HR. Ibnu Hanbal 196]

Al-Ghazwu Al-Fikri

22 March, 2006
Islam adalah agama yang mulia, umatnya pun umat yang besar dan mulia, sampai2 Allah memberikan label dalam al-Quran dalam surat Ali ‘Imran ayat 110 sebagai umat terbaik. Penghargaan ini bukan hanya sekedar penghargaan kosong tanpa isi, tapi memang benar2 padat berisi dan terbukti hingga 1300 tahun lamanya.

Namun apa yang terjadi sekarang? Umat islam banyak mengalami kemunduran dengan ditandai terjadinya krisis multidimensi, mulai dari krisis ekonomi, moral, hingga krisis aqidah. Musuh2 islam tak henti2nya berupaya untuk menghancurkan islam dengan menggunakan berbagai macam sarana, baik melalui pendidikan, pengajaran, media cetak, hiburan dll.

Melalui perang pemikiran musuh2 islam berusaha untuk merusak akhlak, menghancurkan fikrah, melarutkan kepribadian dan menumbangkan aqidah melalui perang pemikiran atau yang sering kita kenal “Ghazwul Fikri”. Siapkah sebenarnya musuh2 islam itu? Allah menjawab dalam al-Quran, mereka adalah: atheis & yahudi (QS. 5:82), Musyrikun (QS. 9:36), Nasrani (Qs. 2:120), dan munafikun (Qs. 63:4).

Perlu kita ketahui bagaimana awal proses terjadinya ghazwul fikri. Tahapan terjadinya ghazwul fikri melalui 3 fase:

1. Fase sebelum jatuhnya khilafah.

Bermula pada rentang abad ke-11 hingga ke-12 masehi. Negara khilafah islam yang didirikan Rasul Muhammad saw pada tahun 622 M. dan sedang menikmati wilayah kekuasaan yang amat luas, mulai menunjukkan benih2 perpecahan. Beberpa wilayah ada yang memisahkan diri, ataupun melakukan otonomi luas seperti layaknya negara federasi. Musuh2 islam tidak melewatkan kesempatan ini, pada saat umat islam lengah mereka mengirim pasukan salib untuk mneyerang kaum muslimin, hingga mereka berhasil menguasai wilayah palestina, libanon, dan suriah. Perang ini berlangsung selama ratusan tahun, sekalipun akhirnya kaum muslimin berhasil merebut kembali wilayah2 yang dikuasai pasukan salib dan mengusir mereka, namun mereka tidak kenal menyerah. Hingga akhirnya mereka mendapatkan ide untuk menghancurkan islam, Disraeli, perdana mentri inggris keturunanan yahudi mengusulkan untuk menjauhkan al-quran dari umat islam, artinya pemahaman islam harus dicabut dari benak kaum muslimin agar mudah mengalahkannya.

Itulah awal dari perang pemikiran (ghazwul fikri). Musuh2 islam belajar dari kenyataan, bahwa upaya mereka selama ini melalui berbagai perang, selalu mengalami kegagalan. Mereka berusaha mewujudkan harapannya untuk menghancurkan islam dengan mengirim agen2nya dengan menyamar sebagai misionaris yang dengan terbuka bergabung dalam berbagai bentuk bantuan pengetahuan dan kemanusiaan.

2. Fase jatuhnya khilafah.

Selain melalui jalan misionaris, musuh2 islam juga berupaya menanamkan jiwa nasionalisme. Masuknya faham nasionalisme di dunia islam berawal ketika pusat kekhilafahan di Turki yang memang sudah lemah mengalami goncangan pemikiran. Hal itu terjadi sekitar dua abad sebelum gerakan Turki Mudanya Kemal Pahsya mengawali revolusi, menggunakan baju kebangsaan, pada awal abad ke-20.

Melalui gerakan tersebut, pada tanggal 3 maret 1924 sistem pemerintahan islam berakhir. System kekhilafahan yang merentang selama lebih dari 13 abad itu dihapuskan setelah Kemal Pahsya mengeluarkan maklumat Komite Nasional yang berisi: penghapusan system kekhilafahan, pengusiran khalifah serta penetapan konsep pemisahan agama dari negara (sekularisme).

Sejak keruntuhan kekhilafahan, satu persatu negeri2 islam membebaskan diri dari cengkraman penjajahan dengan mengatasnamakan kekuatan bangsa. Siria, iraq, Libanon, Palestina, Mesir, Indonesia, Arab yang semula menjadi bagian dalam wilayah kekhilafahan memerdekakan diri. Negri2 islam yang semula satu menjadi terpecah.

3. Fase sesudah jatuhnya Khilafah.

Setelah terpecahnya negri2 islam, musuh2 islam tidak tinggal diam. Mereka tetap berupaya untuk menghancurkan islam, melalui LSM raksasa yaitu Asia Foundation yang markas besarnya di San Fransisco mereka berusaha memasukkan ide2 barat. Di Indonesia keberadaannya sudah ada sejak tahun 1970. mereka berdiri dibalik program2 bernama; training keagamaan, studi gender, HAM dalam islam, civic education di lembaga2 islam, pusat pembelaan perempuan untuk islam, dan isu2 pluralisme, pararel dengan program2 JIL (jaringan islam liberal).

JIL yang didirikan sekitar maret 2001 banyak melahirkan pemikiran2 ‘konyol’ yang oleh kebanyakan pengikutnya disebut dengan istilah “kekritisan berfikir”. Atmosfir baru sebagian kaum terpelajar muslim, kini seakan2 ada perubahan mendadak. Terutama cara mereka berfikir dan berargumen.

Tiba2 mereka terlihat begitu semangat mengkritisi al-Quran, menolak beberapa nash hadist2 shahih, serta menuduh para ulama’ sebagai kelompok konservatif. Mereka sangat antusias berbicara, berdiskusi, mengadakan seminar, workshop, lokakarya, untuk membahas tema2 demokrasi, kebebasan berekspresi, sekularisme, pluralisme, dan kesetaraan gender. Mereka bahkan teramat sibuk dengan referensi2 liberal. Luthfi Asy-Syaukani , salah satu motor JIL pernah menyebut dngan jujur 4 agenda utama lahirnya islam liberal, pertama, agenda politik: dengan mengarahkan kaum muslimin untuk mempercayai sekularisme. Kedua, agenda pluralisme: menyerukan bahwa semua agama adalah benar, tidak boleh ada truth claim. Ketiga, agenda emansipasi wanita: seperti menyamaratakan secara absolut peran atau hak pria dan wanita tanpa kecuali, dan keempat, agenda kebebasan berekspresi: seperti hak untuk tidak beragama.

Bahaya2 ghazwul fikri

Sebagai aktifis dakwah kita hendaknya memahami betul akan ancaman ghazwul fikri terhadap umat Islam dan memahami seluk beluk bahayanya. Bahaya-bahaya dari ghazwul fikri diantaranya: tertipu (Q.S. 35:6), cenderung pada orang kafir (QS. 11:13), mencintai orang kafir (QS. 3:118), mentaati orang kafir (QS. 47:26), mengikuti tata cara hidup mereka (QS. 2:120), menyerupai perilaku dan penampilan mereka (QS. 5:51), dan memberikan loyalitas kepada mereka (QS. 5:51). Bahaya-bahaya itu mengakibatkan umat Islam menjadi umat yang hina, mudah dikendalikan, mendapat laknat, dan cobaan Allah, terjatuh dalam syirik, Allah berlepas dari dirinya, murtad dan adzab. Itu semua bias menimbulkan kehidupan jahiliyah.

Maka dari itu, mari kita membentengi diri dengan keyakinan aqidah yang kuat serta menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai rujukan hukum dalam kehidupan kita, semoga Allah menjauhkan kita dari keinginan-keinginan untuk mengingkari aturan-aturan-Nya. Amiin.

Disadur dari:
Materi Tarbiyah dan majalah openmind edisi 13 dan 15

RUU APP dan Akal Sehat

Oleh:

Bustanuddin Agus
Guru Besar Universitas Andalas, Padang
Source : republika.co.id


Peringatan hari perempuan tanggal 8 Maret lalu dijadikan momen menentang Rancangan Undang-undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Di antara perempuan pengunjuk rasa di depan Istana Merdeka mengusung spanduk yang bertulis ''Tubuhku Milikku''. Penolakan terhadap RUU ini ditimpali dengan berbagai alasan.

Di antaranya alasan definisi porno yang kabur dan tidak ada yang disepakati. Demikian pula pornografi dan pornoaksi. Alasan-alasan ini sebenarnya tidak dapat dijadikan dalih menolak RUU tersebut. Dalam masalah sosial, biasa para ahli berbeda pendapat karena mereka mengajukan definisi yang tak terlepas dari latar belakang sosial budaya masing-masing. Dalam hal ini, tugas rumusan hukum dan perundang-undanganlah untuk mengkonkretkan dan menyatukannya.

Akal sehat
Bila seorang perempuan tampil di depan umum dengan membukakan buah dada, paha, punggung, sekitar pusar, dan sekitar ketiak, akal sehat mengatakan itu adalah tindakan yang memancing nafsu seks laki-laki biasa (baca: normal). Karena itu tindakan demikian sudah termasuk porno. Demikian pula pakaian ketat atau tembus pandang. Soal ada yang tidak terpancing nafsu seksnya karena sudah biasa atau karena alasan lain, itu adalah kondisi yang tidak normal lagi. Dan hukum tidak dapat didasarkan kepada alasan-alasan yang tidak normal.

Lagi pula, kalau kebanyakan laki-laki tidak bernafsu lagi melihat perempuan yang terbuka pada bagian-bagian sensitif di atas, sebenarnya sudah merupakan bencana dalam masyarakat. Kehidupan dan gairah seksual yang sakral akan sirna. Tapi, di samping banyak laki-laki yang sudah biasa saja dengan 'tontonan gratis' tersebut, banyak pula yang memandangnya seperti 'membangunkan ular tidur'. Berbagai tindakan perkosaan, zina, incest, dan bahkan perkosaan terhadap anak-anak, sering terjadi karena tontonan gratis itu.

Karena itu, persoalan ini tidak bisa dikembalikan saja kepada ''kesalahan pikiran'' orang yang melihatnya, seperti yang biasa dijadikan alasan oleh yang menolak. Sebab pikiran timbul karena rangsangan. Dan mempertontonkan aurat merangsang orang lain, juga memperjauh manusia dari salah satu kebutuhan instinktifnya. Alasan bahwa RUU ini diskriminatif atau hanya perempuan yang dijadikan objek, teks RUU tidaklah demikian adanya. Sebab sejak Pasal 4 hingga Pasal 33 mengungkap ''setiap orang''. Cuma, yang merangsang seks pada perempuan memang lebih banyak dari laki-laki. Bagi laki-laki, yang merangsang dipatok antara lutut dan pusar. Ini bukanlah diskriminatif, melainkan kelebihan. Sebab kalau sama saja antara laki-laki dan perempuan dalam masalah seks ini, kegairahan dan sakralitas dalam perkawinan akan hilang.

Yang berharga
Ungkapan ''tubuhku adalah milikku'' menyiratkan bahwa ia bebas memperlakukan apa saja yang dimauinya terhadap tubuhnya. Manusia yang waras menilai apa yang dimiliknya berharga dan patut dipelihara. Tapi kalau yang dimiliki itu sudah menjadi tontonan gratis, tentu ia tidak berharga lagi.

Yang berharga, bahkan yang sakral, tidak bisa diperlakukan sembarangan. Ada tata cara dan prosedurnya. Yang berhubungan dengan seks hanya bisa dinikmati dalam lingkup perkawinan yang sah. Andai perempuan bersangkutan tidak merasa tubuhnya berharga, dia tetap tidak bisa dibiarkan berbuat semaunya, karena akan berdampak negatif terhadap orang lain yang melihatnya. Orang lain adalah masyarakat banyak. Kepentingan dan hak orang banyak tak dapat digusur oleh kebebasan yang didakwa sebagai hak individu.

Soal perempuan yang memakai kemben di Bali dan laki-laki memakai koteka di pedalaman Irian terancam kena hukuman, tak usah jadi alasan untuk menolak RUU. Sebab RUU itu, sebagaimana undang-undang lain, punya klausul-klausul yang mengecualikan. Pasal 34 mengungkap pengecualian itu, yaitu bagi pendidikan, ilmu pengetahuan, atau pengobatan. Sedangkan pelarangan terhadap pornoaksi, dikecualikan untuk adat istiadat, budaya kesukuan, dan ritus keagamaan serta kepercayaan. Juga kegiatan olahraga dan seni yang dilaksanakan di tempat khusus dan mendapat izin pemerintah. Alasan lain yang santer pula adalah bahwa RUU ini membunuh kreativitas seni dan olahraga. Padahal Pasal 34 juga telah mengualikan kegiatan seni dan olahraga. Walaupun pengecualian kedua bidang ini dapat pula diperdebatkan.

Terdengar aneh, memang, kenapa seni dan olahraga harus dibumbui dengan sesuatu yang porno? Dunia seni dipercayai kebanyakan seniman sebagai dunia bebas. L'art pour l'art adalah prinsip yang dianggap universal. Tapi prinsip ini menjerumuskan. Sama halnya dengan kebebasan pers yang tidak merasa bersalah walaupun telah memuat kartun Nabi Muhammad yang menghinakan Islam dan umat Islam. Kalau manusia diakui sebagai makhluk sosial, tidak ada kebebasan yang bersifat mutlak dalam kehidupan bersama ini.

Masyarakat beradab
Negara Republik Indonesia ini diproklamirkan, di antaranya, dengan mengakui rahmat Allah Yang Maha Kuasa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Apa yang kita miliki di bumi Indonesia ini sebenarnya amanah dan nikmat Allah. Nikmat harus disyukuri dengan mempergunakannya sesuai untuk apa ia diberikan. Amanah harus diperlakukan sesuai dengan keinginan yang mengamanahkan.

Diri dan kehidupan adalah amanah dan nikmat Allah yang sangat penting dan berharga. Sungguh suatu kesombonganlah menganggapnya sebagai milik pribadi yang bebas diperlakukan semaunya, seperti ungkapan ''tubuhku milikku''. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, bukanlah berarti sekadar mempercayai adanya Tuhan di luar alam ini. Tetapi percaya kepada ada-Nya sebagai pencipta dan pemberi rahmat yang wajib disyukuri.

Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, lebih tegas lagi menentang meluasnya tindakan pronografi dan dan pornoaksi. Beradab adalah melakukan sesuatu menurut norma-norma moral, adab, dan sopan santun. Beradab bukanlah tindakan semaunya, alamiah, dan seadanya. Tindakan beradab harus punya nilai tambah yang terletak pada aturan, norma moral, sopan santun, dan sesuai dengan hukum dan adat istiadat masyarakat setempat.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat Timur yang punya nilai-nilai budaya yang religius dan moralis. Kebebasan atau liberalisme Barat tidak cocok dibawa ke masyarakat Timur ini. Liberalisme Barat juga bersifat individualisme. Karenanya juga tidak cocok dijadikan patokan dalam mengatur masyarakat Timur yang masih kental dengan kolektivisme.

Liberalisme, individualisme, dan sekularisme adalah ideologi yang tetap dipertahankan dan disebarluaskan oleh masyarakat pengembannya. Dalam sosiologi agama kontemporer, sebagaimana diungkap oleh Nottingham (1985:26-28), Juergensmeyer (1998), Beals & Beals (1977:473-476), dan Agus (2006:45-116), ideologi-ideologi sekuler tersebut adalah 'agama'. Anehnya di Indonesia, paham dari 'agama' sekuler tersebut diusung oleh orang-orang yang mendakwahkan diri sebagai Muslim.

Karena itu, alasan-alasan yang mereka kemukakan untuk menolak RUU APP adalah alasan yang dicari-cari, karena masih malu-malu menyatakan sebagai kepatuhan kepada doktrin 'agama' liberalisme dan sekularisme. Moral dan petunjuk agama banyak yang tidak sejalan engan selera dan nafsu rendahan mereka. Pandangan pendek mereka urang bisa memahami pentingnya petunjuk agama bagi kehidupan. etunjuk agama dan norma moral hanya dapat dipahami dan dirasakan oleh orang-orang yang berpandangan jauh ke depan dan berpandangan luas.

Ikhtisar

- Akal sehat mengatakan perempuan yang tampil di depan umum dengan membukakan buah dada, paha, punggung, sekitar pusar, dan sekitar ketiak, adalah tindakan yang memancing nafsu seks laki-laki biasa/normal.

- Soal ada yang tidak terpancing nafsu seksnya oleh 'tontotan gratis' itu karena sudah biasa atau alasan lain, adalah kondisi yang tidak normal. Hukum tak dapat didasarkan pada alasan-alasan yang tidak normal.

- 'Tontonan gratis' tersebut, bagi banyak orang merupakan rangsangan yang memicu berbagai tindakan perkosaan, zina, incest, dan bahkan perkosaan terhadap anak-anak. Jadi tak bisa dikembalikan kepada ''kesalahan pikiran'' yang melihatnya.

Situs "Islam" yang Menohok Islam

15 March, 2006

Republika - Raut wajah Kheista Ashfia tertekuk kaget saat membaca layar monitor komputer di hadapannya. Siswi kelas dua dan pengurus kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) sebuah SMA terkemuka di Bandung itu, membaca kembali apa yang dilihatnya dengan lebih teliti. "Wah, ini situs aspal," katanya. Kemudian dengan satu kali klik, ia pun beralih dari situs asli tapi palsu tersebut.

Benar, hampir saja Kheista mencerap informasi yang tidak ia kehendaki. Sebagai siswi haus ilmu agama yang dianutnya, remaja belasan tahun itu tertarik untuk mengklik situs "answering-islam" (www.answering-islam.org) yang ditemukannya saat berselancar di dunia maya. Ia makin gembira setelah dilihatnya situs itu tidak hanya memakai bahasa Inggris, melainkan aneka bahasa lain di dunia. Ada Arab, Prancis, Jerman, Turki, Thai, Urdu, Rusia, Cina, Finland. Bahkan, bahasa Indonesia, yang kemudian langsung ia klik. "Saya ingin mencari jawaban, tapi yang saya dapat justru jawaban yang sudah dikemas disinformatif," kata dia.

Wajar saja bila remaja seperti Kheista menganggap situs tersebut berisi penyesatan. Saat awal situs itu dibuka, ia menganggap lembaran itu merupakan sebuah forum diskusi yang melibatkan banyak pihak. Apalagi, pada halaman muka situs itu tertera jelas kalimat "sebuah dialog Kristen dan muslim". Tetapi, semakin banyak ia mengklik aneka topik yang tersedia, keningnya semakin berkerut kaget.

Betapa tidak, alih-alih bisa mendapatkan info netral, beberapa topik seperti Wanita Dalam Islam, Alquran, Indeks Islam, Siapakah Tuhan, dan sebagainya, justru semakin membuatnya curiga ada sesuatu yang salah. Kheista mencontohkan, dalam topik Wanita Dalam Islam, terkesan seolah Islam membenarkan adanya kekerasan dalam rumah tangga. "Masak di sana disebutkan, Islam membolehkan suami memukul istri mereka," kata Kheista. Apalagi dalam topik Mengapa Mereka Beralih? "Eh, ternyata isinya orang-orang Islam dari seluruh dunia yang berpindah ke agama lain," kata dia. Sejak membuka topik itulah, Kheista yakin bahwa situs yang dibukanya penuh penyesatan.

Upaya disinformasi itu lebih terasa dalam topik Islam dan Terorisme. "Dengan membacanya, pemandu situs itu seolah menggiring bahwa Islam itu agama yang membolehkan teror." kata dia. Apalagi berkaitan dengan topik paling hangat, soal kartun Nabi. Jauh dari menuntaskan persoalan, situs itu bahkan mempersoalkan reaksi umat Islam, seraya menjejalkan kesimpulan bahwa tidak ada larangan untuk menggambarkan Nabi Muhammad dalam lukisan.

Sebenarnya, bila Kheista lebih rajin berselancar, puluhan situs aspal lainnya dengan gampang bisa nyangkut terklik tetikusnya. Contoh gampang, di ranah maya, betapa gampang kita menemukan situs semisal www.aboutislam.com, www.Thequran.com, ataupun situs www.allahassurance.com. Jangan salah, meski namanya menyiratkan keislaman, situs-situs tersebut tidak lebih dari upaya disinformasi mengenai Islam.

Bukalah aboutislam. Situs yang lebih berfungsi sebagai milis itu, penuh dengan aneka topik 'dialog Islam-Kristen'. Hanya, bila dibandingkan dengan answering-islam, situs itu jauh lebih beradab. Paling tidak, selain menampilkan mereka yang beralih ke agama lain, ada bagian lain situs itu yang juga memuat nama-nama para mualaf. "Itu tampilan baru," tulis seseorang yang mengaku bernama Basmah dalam situs itu. "Sebelumnya, Anda, pengelola aboutislam, telah lama mengesankan sikap yang justru anti-Islam." Basmah memberikan komentar dalam topik Tentang About Islam.

Adapun situs Thequran, tampaknya memang ditujukan untuk dunia Arab, atau mereka yang mengerti bahasa dan huruf Arab. Pasalnya, situs itu memang hanya menampilkan diri dengan huruf dan bahasa Arab, tanpa yang lain. Persoalannya, siapakah yang berada di belakang situs-situs tersebut? Pencarian melalui situs Internic juga tidak banyak memberi keterangan berarti. Allahassurance.com didaftarkan oleh The Tidewinds Groups, yang beralamat surat di PO Box 189, Marblehead, Maryland, Amerika. Itu saja. yang lain bahkan tidak tercatat pemiliknya. Mungkin karena misterius itulah, beberapa waktu terakhir bahkan beredar rumor bahwa keempat situs tersebut dibuat oleh kalangan Zionis Israel. Kabar burung yang sukar ditelusuri kebenarannya, tentu.

Tetapi, memang itulah dunia internet. Menurut pakar teknologi komunikasi, Roy Suryo, sangat mungkin siapa di belakang sebuah situs tidak tercatat dan terlacak. "Itulah repotnya dunia internet. Kita kadang tidak bisa tahu apa di balik munculnya sebuah situs, siapa yang memublikasi, dan sebagainya," kata Roy.

Meskipun setiap situs teregistrasi di Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (www.icann.org), tambah Roy, tidak bisa dijamin secara pasti siapa pemilik sesungguhnya situs tersebut.

Bahkan, menurut dia, kalaupun nomor internet protocolnya bisa terlacak, mungkin saja nama yang digunakan juga aspal, alias nama samaran. Persoalan bisa tambah rumit, manakala ditelusuri berdasarkan nomor rekening yang digunakan pun, ternyata rekening dan --mungkin saja-- kartu kredit yang dipakai pun bodong dan hasil curian juga. "Internet saat ini benar-benar media terbuka," kata dia.

Alhasil, hal itu membuat kesulitan tersendiri, kala muncul pihak-pihak yang memublikasikan sebuah situs yang sengaja dibuat untuk tujuan disinformasi. Seperti situs-situs di atas tadi.

Menurut Roy, semua akhirnya terpulang pada pengguna internet sendiri. Merekalah yang harus waspada, apakah sebuah situs bisa dipercaya, atau justru harus segera ditinggalkan. "Merekalah akhirnya yang harus menentukan. Terus mengakses dan memercayai informasinya, atau ganti situs lain yang lebih kredibel," kata pakar yang seringkali dimintai bantuan dalam kaitan investigasi oleh Mabes Polri tersebut.

Majalah Syir'ah lecehkan Islam !

07 March, 2006

swaramuslim.net 1
swaramuslim.net 2
desantara.org

Umat Islam yang belum mengenal dekat majalah Syir’ah, pasti akan dikelabui dengan identitas majalah tersebut. Majalah Islam atau bukan, faktanya kebanyakan umat Islam belum mengetahui, profil siapa dibalik majalah berukuran 15.5 X 21.5 cm ini. Andai saja umat Islam tahu, siapa pemodal majalah tersebut, maka bersiaplah untuk didoktrin dengan pemahaman agama (Islam) yang sesat lagi menyesatkan. Wah ternyata Ford Foundation dan Asia Foundation pun ikut gabung disini.

Jika yang menghantam Islam itu orang Yahudi dan Nasrani, bisa dimaklumi. Karena sudah ada sinyalemen Allah dalam Al-Qur‘an. Tapi kini penghantaman Islam ini dilakukan oleh orang “Islam” dan membawa-bawa dalil Al-Qur‘an. Bagaimana kita menyikapi fitnah berlabel “Islam” ini?

Majalah yang satu ini memang keterlaluan. Nama dan motonya sangat islami, diambil dari Al-Qur‘an. Dalam beberapa edisinya, Syir’ah men­can­tum­kan surat Al-Ma`idah 48 di inside cover. Kata “Syir’ah” yang berarti peraturan, memang diambil dari surat Al-Ma‘idah 48. Ujung ayat ini diakhiri dengan kalimat “Fastabiqul Khairat” yang dijadikan moto perjuangan di kala­ngan Pemuda Muham­madiyah. Tapi, apakah opini dan beritanya mendakwahkan Islam dan menjunjung kemuliaan umat Islam? Ternyata bertolak belakang seratus delapan puluh derajat. Justru sering menurun­kan tema yang mendukung kaum Nasrani dan menyebarkan pendis­kreditan Islam.

Ketika terjadi pro-kontra umat Islam dan Kristen tentang RUU Kerukunan Umat Beragama, Syir’ah malah berpihak ke kalangan Nasrani. Maka bulan Januari 2004 Syir’ah mengangkat tema utama “Kerukunan Dalam Bahaya”. Berita dan analisisnya jelas mendukung aspirasi umat Nasrani, dengan beberapa judul tulisan: “Urungkan RUU Kerukunan Umat Beragama” (hal. 16); “Aturan Kerukunan yang Mencakar” (hal. 18-22); “Akui yang Lima, Akui Selain yang Lima” (hal. 23-26); “Kerukunan Tak Bisa Didikte” (hal. 28-31), dan lain-lain.

Menjelang pemilihan DPR, DPRD dan DPD pada Pemilu yang lalu, bulan April 2004 Syir’ah menurunkan tema utama “Politikus Busuk di Partai Islam.” Dari berita yang disuguhkan, dapat ditebak bahwa tujuannya adalah penggembosan terhadap Partai-partai Islam.

Perwajahannya pun jauh dari kesan Islami. Saat umat Islam ramai-ramai mengecam pornografi dan pornoaksi dalam kasus Goyang Ngebor Inul yang seronok, Syir’ah malah memihak sang Ratu Ngebor pada edisi Juni 2003 dengan tema "Rasulullah Pun Menikmati Goyang". Fakta yang dijadikan dalih adalah adanya Tarian Duet (Hadra) Maut yang berpasangan antara laki-laki dan perempuan adalah tradisi di kalangan keturunan Rasulullah, dan pertunjukan Tari Perut yang dilakukan di atas perahu-perahu Nil ini dihiasi dengan kaligrafi Arab bertuliskan La ilaha illallah, Masya Allah, dan Subhanallah. “Tari Perut menjadi trademark negeri yang kaya peradaban itu. Di sana, lembaga fatwa tidak mengeluarkan pengharaman terhadap Tari Perut” tulis Syir’ah membela.

Ilustrasi edisi ini sangat jorok, yaitu para penari Tari Perut yang sedang bergoyang –maaf– terlihat auratnya antara buah dada sampai pusarnya. Lalu pada halaman 49 dipersembahkan puisi untuk Sang Ratu Ngebor berjudul “Syair Inul” yang dihiasi dengan foto latar seorang wanita tak berbusana yang sedang menari (bergoyang).

Edisi Januari 2004, ditampilkan potret “telanjang dada” Cornelia Agatha pada rubrik Sudut Panggung. Begitu juga edisi Februari 2004, rubrik Sudut Panggung memajang foto sensual Rieke Diah Pitaloka yang ber­telanjang dada memamerkan kalung emasnya.

Edisi Maret 2004, pada rubrik Mereka Bicara, Syir’ah mela­por­kan secara detail kehi­dupan prostitusi di kota Parung. Penyuguhan berita esek-esek ini pun tak menanamkan moral, bahkan cenderung mem­popu­lerkan. Konyolnya, Syir’ah memuji wilayah mesum ini dengan sebutan “unik” karena letaknya ber­dekatan dengan pesantren. Ini menanamkan opini kepada pembaca seolah-oleh perilaku mesum tidak ditolak oleh komu­nitas pesantren.

Pendiskreditan terhadap Islam kembali dilakukan di edisi Mei 2004 yang memblow up seks bebas di kampus Islam yang dilakukan oleh para aktivis kampus Islam dan alumnus pesantren. Foto ilustrasinya pun sangat mesum dan melecehkan Islam. Ada foto wanita berjilbab sedang tidur berpelukan di ranjang dengan lawan jenisnya, ada cover VCD porno lengkap dengan cuplikan foto bugilnya, dan seterusnya. Seolah-olah, adegan mesum itu sangat akrab di kalangan “kampus hijau.”

What next ?

Kita Punya Sejarah Hebat

03 March, 2006

Dudung.net - Pepatah bilang “yang lalu biarlah berlalu”. Tapi untuk sejarah, jangan sampe deh yang lalu berlalu tanpa kita tahu ada apa di masa lalu. Rugi. BTW, kalo inget pelajaran sejarah, kadang kita ngerasa bete banget dengan pelajaran itu. Abis…isinya hapalan doang. Kalo ada TTS-nya sih masih mending. Tahu sendiri, kadang kita paling males kalo disuruh menghapal. Keseringan lupa daripada nggak ingetnya. Kecuali suruh hapalin jadwal kampanye pemilu. Biar bisa dapet kaos gratisan. Hehehe…..

Sejarah emang masa lalu, tapi justru karena ada masa lalu itulah kita enjoy hidup pada masa kini. Iya dong. Kalo Thomas Alfa Edison nyerah dalam percobaan lampu pijarnya, kayaknya kamar kita masih dihiasi lampu templok, lilin, atau petromak. Kalo dulu Alexander Graham Bell nggak kreatif bikin nenek moyangnya telepon, mungkin aja sekarang kita masih pake bekas kaleng susu yang dihubungkan dengan benang biar bisa komunikasi. Hihihi..ini mah Flinstone punya euy!

Nggak ada ruginya lho kita belajar sejarah. Kita jadi banyak tahu asal-usul sesuatu. Apalagi sejarah Islam. Dijamin, kita akan terbelalak melihat kejayaan Islam pada masa lalu dengan peradabannya yang agung dan modern. Para ilmuwan Islam pun jadi ‘jagoan' untuk setiap bidang iptek yang digelutinya. Malah kecanggihan peradaban Barat masa kini diawali ketika mereka mengenal peradaban Islam. Jadi, geber aja buletin Studia kali ini. Biar wawasan sejarah Islam kamu bertambah. Oke? Taariiik…!

Kejayaan Islam masa lalu

Sobat muda muslim, mungkin kita nggak bakal nyangka kalo Islam bisa sampe ke negerinya Fernando Hiero di Spanyol sono. Padahal letaknya jauh banget dari tempat lahirnya sang utusan Allah Swt. Inilah hasil kerja keras kaum Muslimin dalam menyebarkan dakwah. Rasulullah saw. bersabda: "Islam pasti akan mencapai wilayah yang diliputi siang dan malam. Allah tidak akan membiarkan rumah yang megah maupun yang sederhana, kecuali akan memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan memuliakan orang yang mulia dan dengan menghinakan orang yang hina. Mulia karena Allah akan memuliakannya dengan Islam; hina karena Allah akan menghinakannya akibat kekafirannya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya, jld. IV/103).

Sejarah udah ngebuktiin kebenaran hadis di atas. Pada masa Rasulullah saw., Mekkah, Khaibar, Bahrain, seluruh jazirah Arab, dan seluruh wilayah Yaman berhasil dibebaskan (terbebas dari kekufuran dan tunduk di bawah pemerintahan Islam). Berlanjut pada kekhalifahan Abu Bakar r.a. sebagian daerah Syams, Bashrah, Damaskus, dan negeri-negeri sekitarnya berhasil dibebaskan. Khalifah Umar bin Khathab-lah yang membebaskan seluruh wilayah Syam, seluruh wilayah Mesir, dan sebagian kekuasaan Byzantium. Dan di bawah pemerintahan Utsman bin Affan, Islam telah sampai ke penjuru Timur dan Barat. Negeri-negeri di kawasan Maroko dan sekitarnya dapat dibebaskan sampe negerinya Jet Li.

Pasca kekhalifahan Khulafaur Rasyidin, kekuasaan Islam makin luas. Beberapa prestasi tertorehkan dengan tinta emas dalam sejarah Islam. Seperti saat penak-lukkan Andalusia, Spanyol.

Waktu itu tahun 92 H/711M. 7000 pasukan Mus-lim di bawah pimpinan Panglima Thariq bin Ziyad bela-belain menyebrangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) biar bisa sampe di Spanyol. Atas pertolongan Allah, pasukan raja Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 plus 5000 pasukan tambahan. Allahu Akbar!

Inilah awal penyebaran dakwah Islam di Eropa. Jadi nggak usah bingung kalo kita sempet mimpi ke Spanyol ngeliat masjid Cordoba yang megah nan indah. Masjid yang dibangun pada masa Abdurrahman III dari Bani Umayyah ini tinggi menaranya 40 hasta di atas batang-batang kayu berukir. Udah gitu ditopang oleh 1093 tiang yang terbuat dari berbagai macam marmer bermotif papan catur. Di sisi selatan tampak 19 pintu berlapiskan perunggu dengan kreasi yang sangat menakjubkan. Sementara pintu tengahnya berlapiskan lempeng-lempeng emas.

Kejayaan Islam belanjut sampe masa pemerintahan Utsmaniyah. Setelah sebelum-nya, pasukan Sultan Muhammad al-Fatih (1453 M) berhasil menaklukkan Konstantinopel, kerajaan Byzantium Timur. Nama Konstan-tinopel pun diubah menjadi Istambul dan dijadikan ibukota Kekhilafahan Islam Utsmaniyyah.

Peradaban dan ilmuwan Islam

Sobat muda Muslim, kejayaan Islam nggak cuma di medan tempur. Keliru kalo ada orang yang nganggap kaum Muslimin itu bangsa Barbar karena doyan menumpahkan darah di medan perang. Peperangan itu semata-mata untuk menyebarkan Islam. Kagak pake embel-embel pembumihangusan atau ekploitasi kekayaan alam. Nehi…nehi… itu cuma kelakuan negara kemaruk macam AS.

Sebelum mengenal peradaban Islam, keadaan negeri-negeri Barat sungguh memprihatin-kan. Dalam bu-ku Sejarah Umum karya Lavis dan Rambon dije-laskan bahwa Inggris Anglo-Saxon pada abad ke-7 M hingga sesu-dah abad ke-10 M merupakan negeri yang tandus, terisolir, kumuh, dan liar. Tempat kediaman dan keamanan manusia tidak lebih baik daripada hewan. Eropa masih penuh dengan hutan-hutan belantara. Mereka tidak mengenal kebersihan. Kotoran hewan dan sampah dapur dibuang di depan rumah sehingga menyebarkan bau-bau busuk. Dan kota terbesar di Eropa penduduk-nya tidak lebih dari 25.000 orang.

Kondisi di atas jauh banget bedanya ama keadaan kota-kota besar Islam pada waktu yang sama. Seperti di kota Cordoba, ibukota Andalus di Spanyol. Cordoba dikelilingi taman-taman hijau. Penduduknya lebih dari satu juta jiwa. Terdapat 900 tempat pemandian, 283.000 rumah penduduk, 80.000 gedung-gedung, 600 masjid, 50 rumah sakit, dan 80 sekolah. Semua penduduknya terpelajar. Karena orang-orang miskin pun menuntut ilmu secara cuma-cuma.

Selain ketinggian peradaban Islam, para ilmuwan Muslim juga punya peran besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dunia.

Dalam bidang kedokteran ada Abu Bakr Muhammad bin Zakariya ar-Razi (Razes [864-930 M]) yang dikenal sebagai ‘dokter Muslim terbesar'; atau pakar kedokteran Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina (Avicenna [981-1037 M]). Jabir Ibnu Hayyan yang meninggal tahun 803 M disebut-sebut sebagai Bapak Kimia. Algoritma yang kita kenal dalam pelajaran matematik itu berasal dari nama seorang ahli matematik Muslim bernama Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi (770-840 M). Dan masih bejibun ilmuwan-ilmuwan Islam yang menjadi pelopor perkembangan iptek di dunia. Kalo disebutin semua, ntar nggak kelar-kelar tulisannya. Hehehe..

Semua tinggal sejarah…

Bener sobat. Semua kejayaan Islam yang diceritain di atas kini tinggal sejarah. Sebuah romantisme saat kita mengenangnya. Andalusia dikuasai lagi oleh orang kafir. Masjid Cordoba pun diubah menjadi tempat wisata. Gelar umat terbaik yang Allah berikan berubah menjadi umat tertindas. Padahal jumlah umat Islam buwanyak banget. Kenapa ya umat Islam bisa mundur?

Banyak faktor yang bikin umat Islam mundur. Salah satunya dari invasi pemikiran dan budaya sekular Barat. Menjelang keruntuhannya, kekhilafahan Utsmaniyah membolehkan orang-orang kafir untuk mendirikan berbagai pusat kajian ilmu pengetahuan. Padahal lembaga ini jadi pusat misionaris dan orientalis untuk menhancurkan pemiki-ran Islam. Mereka yang menghembus-kan nasionalisme untuk meme-cah-belah negeri-negeri yang tergabung dalam kekhila-fahan. Melalui agen-agennya, orang kafir berusaha masuk ke jajaran pemerintah dan menjadi pe-mimpin gerakan nasionalis yang berkembang di negeri-negeri Islam.

Dan akhirnya, tepat pada tanggal 3 Maret 1924 M (27 Rajab 1324 H) kekhilafahan Utsmaniyah dihapus. Setelah seorang agen Inggris, Mustafa Kemal mengumumkan pemecatan khalifah, pembu-baran sistem khilafah, dan menjauhkan Islam dari negara. Sejak saat itulah kondisi kaum Muslimin kian sekarat. Negeri-negeri kaum Muslimin terpecah-belah dan kejayaan Islam pun tinggal sejarah.

Mengembalikan kejayaan Islam

Sekarang udah tahu dong kenapa umat Islam bisa mundur? Yup, karena di depannya ada tembok. Jadi nggak bisa maju. Hehehe.. bukan ding, karena pengaruh pemikiran dan budaya sekular Barat. Padahal dulu Islam jaya justru karena semua-mua aturannya diterapkan oleh Khilafah Islamiyah. Islam diemban sebagai ideologi negara.

Berarti sekaranglah waktunya buat kita, kaum Muslimin untuk ikut berjuang demi kembalinya kejayaan Islam. Karena Khilafah Islam udah nggak ada, berarti tugas kita untuk ngadain lagi. Caranya? Cukup ngikutin teladan Rasulullah saw. yang mendirikan Negara Islam pertama di Madinah.

Pertama-tama Rasulullah mengajak orang-orang terdekatnya untuk masuk Islam. Lalu ikut mendakwahkan, dan memperjuang-kannya. Setelah agak banyak, beliau membentuk kelompok dakwah dengan Darul Arqam sebagai pusat pembinaannya. Makin lama, orang kafir mulai kurang ajar ama Rasulullah dan para sahabat. Beliau pun mengunjungi beberapa kabilah untuk meminta perlindungan atas kaum Muslimin dan dakwahnya. Sampai akhirnya, Mushab bin Umair yang diutus Rasul ke Yastrib (Madinah) untuk menyebarkan Islam membawa berita gembira. Dua suku terbesar di Yastrib, suku Aus dan Khazraj memeluk Islam dan bersedia diatur segala urusannya oleh Rasulullah. Maka beliau pun berhijrah dari Mekkah ke Madinah dan mendirikan Negara Islam pertama di sana.

Sekarang yang jadi pertanyaan, kira-kira posisi apa yang bisa kita tempatin untuk ikut andil dalam perjuangan Islam sekarang ini?

Gampang. Minimal kita nggak malu untuk mempelajari, memahami, dan menyampaikan Islam. Yang penting kita ambil bagian dalam dakwah Islam. Sebagai langkah awal, kita bisa ngikut kajian Islam. Syukur-syukur berlanjut jadi kajian rutin. Biar pemahaman kita makin kuat dan berani menyuarakan Islam di lingkungan kita yang sekular.

Bagusnya kita juga ikut gabung dengan harakah (gerakan Islam) yang bertujuan untuk menegakkan hukum Allah melalui tegaknya Khilafah Islamiyah. Dengan bertambahnya barisan perjuangan Islam dan keikhlasan para pejuang itu, kita berharap pertolongan Allah segera datang. Sehingga kaum Muslimin akan berjaya kembali. Seperti janji Allah:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa (QS. an-Nûr [24]: 55)

Nah, sobat muda muslim, kejayaan Islam memang tinggal sejarah, tapi dakwah Islam nggak boleh punah dong. Iya khan? Bahkan kita dan mungkin anak-cucu kita akan kembali mengukir sejarah ini. Kami pasti akan kembali! Islam pasti akan memimpin kembali dunia ini. Jadi tetep kenceng dakwahnya, tetep semangat berjuangnya, tetep istiqomah dalam jalan-Nya. We are the champions my friends! Hari ini dan esok milik kita. Insya Allah. [hafidz]

5th Islamic Book Fair 2006

01 March, 2006
“Semai Syariah Menuju Peradaban Madani”
4 - 12 Maret 2006
Istora Gelora Bung Karno
Senayan - Jakarta


Sabtu, 4 Maret 2006

Pembukaan

Ust. Jefry Al Buchory, Agus Idwar

Temu Tokoh Internasional

Dr. Aidh Abdullah Al Qarni (Pengarang buku best seller La Tahzan)

Kerjasama dengan Qisthi Press



Ahad, 5 Maret 2006

Bedah Buku:

Semai Syariah dalam wacana Historis :

Perang Salib dari Sudut Pandang Islam (Penerbit Serambi)

Sejarah Freemasonry (Penerbit Cakrawala)

Semai Syariah di Dunia Pergerakan Islam, Kumpulan Risalah Hasan al-Banna (Penerbit al-I’tishom)



Senin, 6 Maret 2006

Lomba Guessing Picture, Lomba Mewarnai, dan Tari Kreasi, bersama TK Islam ALIFA

Semai Syariah di Dunia Politik :

“Islam dan Pergeseran Budaya Politik Indonesia”

Nara sumber: Tifatul Sembiring (Presiden PKS), Hamdan Dzoelva dan Dr. Yudi Latief

Festival Marawis / Musik Tradisional Islam



Selasa, 7 Maret 2006

Talkshow Penulis Remaja, bersama Forum Lingkar Pena

Penayangan Film Budaya Islam

Semai Syariah dalam Wacana Global: “Buku, Jihad dan Terorisme

Nara sumber : Prof. Dr. Atho’ Mudhzar, Anis Baswedan Ph.D



Rabu, 8 Maret 2006

Semai Syariah di Layar Kaca : “Sinetron Religius ? Islami atau Sekedar Trend ?”

Nara sumber: Anneke Putri, Chaerul Umam

Moderator: Komaruddin

Seminar: “Ruqyah Dalam Pandangan Islam”



Kamis, 9 Maret 2006

Semai Syariah di Bidang IPTEK :

“Nuklir dan Islam Bersama Ilmuwan Muslim”

Launching Buku: “Cantik Sepanjang Usia” bersama : Astri Ivo

Semai Syariah Membentuk Pribadi Unggulan, bersama Pepeng Jari-Jari, Dr. Sartono Muqadis dan Ir. Siswadi MBA



Jum’at, 10 Maret 2006

Semai Syariah di Dunia Kesehatan : Demo Pijat Sehat Cara Wudhu (Penerbit Qultum Media)

Semai Syariah di Dunia Remaja : “Mencari Tuhan Yang Hilang” Nara sumber: Ust. Yusuf Mansyur (Penerbit Zikrul Hakim)

Semai Syariah di Dunia Penulisan : “Parade Penulis Lintas Generasi” (Penerbit GIP) bersama: Pipit Senja, K. Usman, Azimatinur Siregar



Sabtu, 11 Maret 2006

Semai Syariah di Dunia Broadcasting :

Radio dan Ikhtiar Pencerdasan Masyarakat (Silaturrahmi Pendengar 95.5 RAS FM)

Semai Syariah dalam Konsumsi : 18 Langkah dalam Memilih Produk Halal Nasional dan Dunia (Penerbit Khairul Bayan)

Semai Syariah di Dunia Arsitektur



Ahad, 12 Maret 2006

Semai Syariah di Layar Kaca : Televisi dan Realitas Pembentukan Masyarakat, bersama: Deddy Mizwar, Sapto Waluyo (Jaringan Media Profetik)

Pengumuman Juara Festival Nasyid dan Musik Religius

Penutupan, Pengumuman Stand Terbaik